Dewan Energi Nasional Dukung PLN EPI Wujudkan Transformasi Energi Menuju NZE 2060
Jakarta, TAMBANG– PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) menjalin sinergi dengan Dewan Energi Nasional (DEN) dalam mewujudkan skema transisi energi sesuai roadmap Net Zero Emission tahun 2060.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara dalam audiensi pada Selasa (11/4) menjelaskan bahwa PLN telah membentuk 4 (empat) Sub Holding salah satunya PLN EPI dengan peran utama sebagai penyedia energi primer (batubara, gas, BBM, dan biomassa) untuk pemenuhan kebutuhan pembangkit tenaga listrik serta mengkonsolidasikan proses pengadaan dan logistik, pencarian sumber energi primer, pengembangan ekosistem resilient dan rantai pasok yang kuat.
“Restrukturisasi Holding Sub Holding mendorong PLN berinovasi sebagai Perusahaan energi berbasis teknologi masa depan untuk mewujudkan mimpi Indonesia maju, makmur, dan mendunia”, jelas Iwan dalam keterangan tertulis, Minggu, (16/4).
Menurutnya, PLN EPI saat ini sedang menyusun Outlook Primary Energy untuk tahun 2024 untuk menjadi rujukan proyeksi energi primer di bidang ketenagalistrikan yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh Pelaku Bisnis, Akademisi, Peneliti, Penyusun Kebijakan serta stakeholder lainnya.
“Untuk itu PLN EPI berharap mendapatkan masukan dan arahan dari DEN”, ujar Iwan.
Ia menuturkan, PLN EPI belum memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam penyusunan outlook energi, untuk itu PLN EPI melakukan benchmark kepada institusi yang sudah berpengalaman seperti DEN.
Iwan juga berharap kedepan, sinergi dengan DEN ini akan terus berlanjut untuk mewujudkan transformasi ketenagalistrikan dalam transisi energi menuju net zero emission dengan tetap menjaga ketahanan energi nasional.
Anggota DEN, Herman Darnel Ibrahim mengungkapkan bahwa pihaknya telah Menyusun Outlook Energi Indonesia (OEI) pada tahun 2022 yang menggambarkan keadaan kondisi energi Indonesia dan proyeksi ke depan.
“Diperlukan pertimbangan yang komprehensif tentang pelaksanaan penggantian batubara yang akan dilakukan PLN, mengingat batubara masih mendominasi sebagai sumber energi primer untuk pembangkit PLN, dibutuhkan energi terbarukan yang cukup besar untuk menggantikan peran batubara,” ungkap Herman.