Lepaskan Bus Mudik Gratis PAMA, Menaker Ida Fauziyah: Tradisi Kurangi Kesenjangan Ekonomi
Menaker Ida Fauziyah dan Prsiden Direktur PAMA, Hendra Hutahean saat mengunjungi peserta mudik di dalam bus di Head Office, Jakarta
Jakarta, TAMBANG – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah turut meresmikan pelepasan bus mudik gratis yang diselenggarakan oleh kontraktor pertambangan terkemuka, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), di Head Office Jakarta, Rabu (19/4).
Menurutnya, mudik tidak hanya sebatas fenomena sosial biasa saat menjelang lebaran, tapi ada perputaran ekonomi yang akan mengurangi kesenjangan di desa-desa. Tradisi ini menurutnya tidak ditemukan di negara-negara lain.
“Jadi ada tradisi yang mengurangi kesenjangan ekonomi yang luar biasa. Di negara lain mungkin mengalami problem bagaimana menggeser kesenjangan itu. Tapi di Indonesia bisa diatasi dengan acara mudik bersama, itu yang luar biasa,” ujar Ida.
Bahkan kata Ida, mudik pada lebaran tahun ini lebih besar dibanding tiga tahun sebelumnya karena masih terkendala pandemi. Sebesar 123 juta orang akan berpulang kampung atau sekitar 49 persen penduduk Indonesia melakukan mudik.
“Mudik tahun ini berbeda dengan tahun-tahun kemarin karena lebih besar dibanding tiga tahun lalu. Ada mobilisasi masyarakat sebesar 123 juta, jadi hampir 49 persen orang di Indonesia mudik. Insyaallah perputaran ekonomi akan ada, tidak hanya di Jakarta tapi di kampung-kampung,” beber dia.
Karena itu, Ida mengapresiasi PAMA lantaran menjadi bagian dari perusahaan yang turut andil dalam menyemarakkan momen tahunan ini. PAMA menyediakan 10 bus dengan 275 pemudik, terdiri dari karyawan dan keluarga yang tergabung dalam PAMA Group.
“Terima kasih kepada Pamapersada telah menjadi bagian dari perusahaan-perusahaan yang menunjukkan kebersamaan melalui acara mudik bersama. Perusahaan-perusahaan atau orang-orang dermawan itu menggunakan momentum mudik ini untuk berbagi dengan cara meringankan biaya mudik dengan acara mudik bersama. Itu juga tradisi yang gak ada di negara lain,” ujar dia.
Menaker Ida Fauziyah (kiri), Presiden Direktur PAMA, Hendra Hutahean (kanan) dan management PAMA sebelum melepaskan pemudik ke sejumlah daerah di 3 provinsi, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur
Menurut Ida, di negara-negara lain, perusahaan itu tidak ada tanggung jawab sosial untuk memfasilitasi mudik bersama. Ini budaya Indonesia yang luar biasa.
Presiden Direktur PAMA, Hendra Hutahean menyampaikan bahwa program rutin mudik bareng ini merupakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan. PAMA, kata dia, mendukung upaya serikat pekerja dengan arahan pemerintah untuk mensejahterakan karyawan.
“Management selalu mendukung upaya dari serikat pekerja dan juga tentu dengan arahan kementerian tenaga kerja mengenai cara-cara mensejahterakan karyawan,” ucap Hendra.
“Saya ucapkan selamat bermudik, hati-hati di jalan jaga kesehatan dan juga ingat pulang. Karena PAMA masih menunggu kehadiran kita semua,” imbuh dia.