PTAR Dukung Pemerintah Dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Jakarta, Berita – PT Agincourt Resources (PTAR), bagian dari Grup Astra mendukung pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) dalam Paris Agreement tahun 2015.

Berdasarkan dokumen NDC, target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia sebesar 31,89% dengan kemampuan sendiri dan 43,2% dengan bantuan internasional.

General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis, mengatakan bahwa Agincourt sudah dan akan terus menjalankan berbagai strategi demi mengejar dekarbonisasi industri guna mendukung pengurangan emisi GRK.

“Perubahan iklim merupakan ancaman besar bagi kehidupan kita yang salah satunya dipicu oleh emisi GRK. Berbagai program dan inisiatif yang telah kami lakukan merupakan bukti konkret komitmen Tambang Emas Martabe dalam menurunkan emisi GRK dan mendukung NDC,” kata Rahmat.

Ini disampaikan Rahmat dalam Seminar Nasional Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 yang digelar Agincourt Resources di Padang Sidempuan (20/07).

Seminar dengan tema “Implementasi dan Strategi Penerapan Nationally Determined Contributions (NDCs) Bagi Pelaku Usaha” itu menghadirkan dua pembicara.

Diantaranya Executive Belantara Foundation, Dolly Priatnadan, dan Kasubdit Dukungan Sumber Daya Perubahan Iklim KLHK, Dr. Wawan Gunawan.

Sebanyak 250 orang peserta dari pelaku usaha, pegawai pemerintahan, dan mahasiswa menghadiri seminar, baik secara luring maupun daring.

Program Pengurangan Emisi GRK

Beberapa program pengurangan emisi yang sudah dijalankan PTAR seperti melakukan penanaman pohon, pembibitan tanaman di lahan pasca tambang, peralihan ke energi baru terbarukan (EBT), penggunaan excavator ramah lingkungan, rekayasa kemiringan jalan tambang, pemakaian panel surya, dan instalasi sleep energy recovery.

Sejak 2012 hingga Juni 2023, perusahaan yang mengelola tambang emas martabe ini telah menanam 85.423 tanaman area reklamasi dan tanaman area hutan alami.

Sebanyak lebih dari 5.000 bibit tanaman lokal dikembangkan pada fasilitas pembibitan tepatnya di lahan pasca-tambang PTAR.

Peralihan menuju EBT juga dilakukan perusahaan seperti penggunaan listrik yang awalnya berasal dari pembangkit listrik fosil menjadi pembangkit listrik EBT.

Hal ini tercermin dari raihan sertifikat energi baru terbarukan (renewable energy certificat / REC) yang diterbitkan PLN.

Adapun sepanjang semester I/2023, Agincourt telah menggunakan 16.300 Unit REC atau setara 16.300 MWH Listrik.

Untuk penggunaan alat tambang, PTAR memiliki excavator ramah lingkungan Komatsu HB365-1 dari induk usahanya yakni PT United Tractors Tbk.

Alat ini digadang mampu menekan konsumsi bahan bakar hingga 17% dan mengurangi gas buang emisi karbon sebanyak 13 kg per jam.

Rekayasa kemiringan jalan tambang pun turut dilakukan perusahaan. Jalan tambang yang dibuat landai juga mampu mengurangi konsumsi energi hingga 3% per bulan.

Bahkan limbah pelumas bekas operasional dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan emulsi.

Perusahaan tambang emas yang berlokasi di Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara ini juga mengoperasikan panel surya yang kapasitasnya mencapai 2,1 MWP.

Peralatan processing-nya pun mengaplikasikan Instalasi Sleep Recovery (SER). Penggunaan SER bertujuan meregenerasi daya agar dapat dipakai ulang, dengan potensi penghematan energi sebesar 6,49% per bulan.