Sepi Peminat, Subsidi Konversi Motor Listrik Rp 7 Juta Ditambah?

Indonesia International Motor Show 2023, dok: PLN

Jakarta, Berita – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut program konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik masih sepi peminat meski sudah disubsidi sebesar Rp 7 juta.

“Kita (beri subsidi) per sekarang Rp 7 juta. Kita lihat ke Rp 7 juta ini tidak banyak yang daftar,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, di Jakarta, Senin (28/8).

Mantan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) itu tidak membeberkan secara spesifik kenapa masyarakat masih sedikit yang berminat untuk mengubah motornya menjadi ramah lingkungan. “Apakah memang kurang atau seperti apa,” imbuh dia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyusun rencana untuk menambah subsidi motor konversi ini dari Rp 7 juta menjadi RP 10 juta. Tujuannya untuk menekan penyebaran emisi karbon dari sepeda motor.

Hal tersebut dia ungkapkan usai menghadiri rapat dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) soal polusi udara yang menegpung Jabodetabek, pada Jumat (18/8).

“Ada wacana insentif dari Rp 7 juta ke Rp 10 juta untuk motor koversi,” jelas mantan Wali Kota Bandung itu.

Pemerintah menargetkan sebanyak 50.000 unit motor BBM dikonversikan menjadi listrik pada tahun ini. Sedangkan pada tahun 2024 targetnya meningkat menjadi 150.000 unit.

Alih-alih teralisasi dengan cepat, sejauh ini baru tercatat sekitar 4.500 masyarakat yang mendaftar untuk mengonversikan motornya. Jumlah tersebut masih jauh dari target yang ditetapakan pemerintah.

Diketahui, minat rendah partisipasi masyarakat terkait konversi motor listrik antara lain disebabkan karena kurangnya sosialisasi, harga yang cukup mahal, hingga kekhawatiran masyarakat terkait komponen motor listrik.

Untuk informasi, program konversi motor listrik adalah program yang digagas oleh Kementerian ESDM sebagai langkah untuk mempercepat peningkatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Kementerian ESDM juga telah mematok besaran target hingga tahun 2024 untuk mengubah motor BBM menjadi listrik.