VALE Bangun Nursery Seluas 5 Hektare di Blok Pomalaa
Jakarta, Berita – PT Vale Indonesia Tbk (VALE) bakal membangun nursery atau tempat pembibitan tanaman seluas 5 hektare (ha) di Blok Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara. Pembangunan ditandai dengan seremonial peletakan batu pertama di Hotel Sutan Raja Kolaka, Selasa (19/09).
CEO VALE, Febriany Eddy mengatakan fasilitas nursery ini sebagai wujud komitmen perseroan dalam menjalankan sustainable mining atau praktek pertambangan berkelanjutan, dimana aktivitas reklamasi atau penghijauan beriringan dengan aktivitas pertambangan yang terintegrasi.
“Fasilitas nursery ini hadir sebagai wujud kolaborasi perusahaan, pemerintah dan masyarakat bersama mitra PT Vale. Hari ini, kami tidak hanya memulai pembangunan fisik sebuah Nursery, tetapi juga mewujudkan komitmen kami untuk mendukung masa depan berkelanjutan,” ujar Febriany.
“Kami percaya bahwa tumbuh bersama masyarakat lokal dan alam adalah kunci untuk mencapai tujuan ini,” imbuh dia.
Fasilitas nursery berkapasitas 1 juta bibit tanaman per tahunnya. Bibit-bibit itu dipersiapkan untuk mereklamasi lahan pasca tambang di area Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa. Juga untuk kebutuhan reklamasi lainnya di Kabupaten Kolaka, baik oleh masyarakat, instansi pemerintah, swasta, dan lainnya untuk mendorong penghijauan.
“Hadirnya nursery ini diharapkan tidak saja dimanfaatkan PT Vale dalam melaksanakan praktek penambangan yang baik, tapi juga oleh masyarakat agar kita bisa bersama menjaga keberlangsungan ekosistem yang ada,” jelasnya.
Dalam area nursery juga akan dikembangkan ratusan jenis bibit tanaman pionir dan tanaman endemik wilayah Sulawesi Tenggara yang akan menunjang kelestarian keanekaragaman hayati, pengembangan ekonomi lokal dan penelitian pengembangan tanaman.
Adapun bibit yang akan dikembangkan merupakan pohon lokal, termasuk pohon endemik, yakni Kolaka (Syzygium), Kalapi (Kalappia celebica Kosterm), kuku (Pericopsis mooniana) dan Anggrek sorume (Dendrobium utile).
Pada area nursery ini akan tersedia fasilitas produksi secara vegetatif, stek dan generatif benih dengan sistem irigasi modern secara otomatis dengan pengatur waktu. Selain itu juga akan dioperasikan dengan mengurangi sampah plastik melalui penggunaan wadah bibit secara berulang.
“Area nursery ini nantinya akan terintegrasi dengan Kebun Raya Kolaka, sehingga akan menjadi lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman yang berharga dan merupakan langkah konkret dalam menjaga keanekaragaman hayati,” tuturnya.
Febriany menyampaikan pembangunan nursery ini PT Vale akan bekerja sama dengan mitra, pemangku kepentingan dan komunitas lokal. Proyek ini akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan mengikuti standar tertinggi dalam keselamatan, pelestarian lingkungan, dan akuntabilitas sosial.
Dalam acara tersebut, Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengapresiasi keberadaan nursery ini, apalagi menjadi yang pertama dan terintegrasi dengan Kebun Raya Kolaka.
Pemanfaatannya pun, kata dia, nantinya tidak saja untuk kebutuhan PT Vale dalam mereklamasi tapi juga untuk semua pihak. Termasuk dibukanya kesempatan untuk kegiatan pendidikan dan penelitian.
“Saya belum pernah melihat ada perusahaan tambang, melakukan integrasi antara aktivitas reklamasinya dengan pertambangan. Baru kali ini saya melihatnya di PT Vale, untuk itu saya berharap seluruh perusahaan yang berinvestasi di Kolaka bisa menerapkan hal serupa,” harapnya.
Turut hadir dalam acara groundbreaking Direktur External Affairs PT Kolaka Nikel Indonesia (KNI), Stevanus, Executive Director PT Indonesia Pomala Industry Park (IPIP), Shao Weisheng, Ketua DPRD Kabupaten Kolaka, Syaifullah Halik beserta jajaran Forkopimda Pemkab Kolaka.