6 PLTS di Wilayah 3T Mampu Kurangi Penggunaan BBM • Petrominer

PLTS Pajangan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan kapasitas 25 kilowatt peak (kWp). Kehadiran PLTS ini berkontribusi dalam pemerataan energi hingga wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Jakarta, Petrominer – Sebagai bagian dari 37 proyek ketenagalistrikan yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto beberapa hari lalu, ada enam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang berlokasi di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Hadirnya PLTS ini diyakini akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) serta mendorong penggunaan energi terbarukan di Indonesia.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menjelaskan lima PLTS tersebut berlokasi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dan satu PLTS di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Di Sumenep, terdiri dari PLTS Saur 150 kilowatt peak (kWp), PLTS Sepangkur Kecil 50 kWp, PLTS Pajangan 25 kWp, PLTS Sapapan 50 kWp dan PLTS Sadulang Kecil 50 kWp.

“Pembangkit-pembangkit tersebut mampu mengurangi penggunaan BBM genset hingga 6.078 liter setiap tahunnya. Tidak hanya itu, seluruh PLTS tersebut mampu menghasilkan energi hijau sebesar 22 ribu kilowatt hour (kWh) per tahun yang dapat melistriki lebih dari 597 rumah di wilayah tersebut,” ungkap Darmawan, Kamis (23/1).

Sementara PLTS Tanamalala di Kepulauan Selayar dengan daya sebesar 189,6 kWp mampu mengurangi penggunaan BBM genset sebesar 29 ribu liter per tahun dan menghasilkan energi hijau sebesar 197 Ribu kWh setiap tahunnya. PLTS ini juga dapat melistriki lebih dari 185 rumah, serta berkontribusi mengurangi emisi CO2 sebesar 415 ton setiap tahun.

”Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Maka dari itu, bersama dengan Pemerintah, kami akan terus mangakselerasi pemerataan listrik sampai wilayah 3T sesuai dengan pengejawantahan sila kelima Pancasila, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan.