Climate Click untuk Perdagangan Karbon dan Tata Kelola Dekarbonisasi •

Peresmian platform PLN Climate Click dilaksanakan secara simbolis, Selasa (12/9). (Dari kiri ke kanan: Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendiarti, dan Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring Pelaporan Verifikasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hari Wibowo.

Jakarta, – PT PLN (Persero) meluncurkan PLN Climate Click sebagai instrumen pendukung perdagangan karbon antar pembangkit listrik di Indonesia. Melalui platform ini, perkembangan dan langkah dekarbonisasi yang tengah dilakukan oleh PLN bisa dimonitor secara berkala.

Platform digital ini efektif berjalan sejak 8 September 2023. Diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk memantau langsung proses dekarbonisasi di PLN. Namun secara resmi diluncurkan, Selasa (12/9).

Acara peluncuran PLN Climate Click juga diiringi dengan talk show Nilai Ekonomi Karbon (NEK). Menghadirkan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendiarti, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, serta Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring Pelaporan Verifikasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hari Wibowo.

Nani Hendiarti menyampaikan bahwa penyelenggaraan NEK dilakukan untuk mendukung pencapaian target NDC. Perdagangan karbon tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga ke luar negeri.

“Untuk itu, perlu disusun skema perdagangan karbon luar negeri yang dapat mengakomodasi pasar wajib dan pasar sukarela dalam upaya mendorong mobilisasi pendanaan internasional untuk mitigasi iklim. Selanjutnya PLN diharapkan bisa menjadi penyuplai utama offset karbon dari pembangkit EBT,” ujar Nani.

Hal senada juga disampaikan Febrio Kacaribu. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh PLN, dengan meluncurkan aplikasi PLN Climate Click, juga sebagai upaya kolektif dan kolaboratif dalam upaya penanganan perubahan iklim. Hal ini juga mendapat respon positif di mana PLN nantinya dapat berperan sebagai supply management office untuk perdagangan karbon di sektor energi.

Program Pemerintah

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi, mengatakan peluncuran aplikasi PLN Climate Click merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung program pemerintah dalam mencapai Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030, dan mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.

Inovasi yang dilakukan oleh PLN ini juga merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendukung upaya dalam menghadapi perubahan iklim yang dampaknya sudah mulai dirasakan. Aplikasi ini juga merupakan salah satu bentuk penguatan tata kelola perubahan iklim PLN.

Evy menjelaskan, dalam aplikasi PLN Climate Click juga akan tersaji data berupa inventarisasi emisi GRK scope 1 (emisi langsung), scope 2 dan 3 (emisi tidak langsung). Lalu, perdagangan emisi dan offset karbon, aksi mitigasi perubahan iklim, dan aksi adaptasi perubahan iklim di lingkungan PLN Grup.

Dalam melaksanakan perdagangan karbon, menurut Haryadi, PLN berpedoman pada peraturan implementasi NEK, dan saat ini PLN memiliki setidaknya lima entitas perusahaan yang berperan dalam implementasi NEK sebagai bagian dari pengembangan bisnis Perusahaan. Kelima entitas tersebut ialah PT PLN Indonesia Power (IP) dan PT PLN Nusantara Power (NP) yang berperan sebagai pelaku perdagangan karbon, PT PLN ICON Plus sebagai penyedia dan pengembang platform perdagangan karbon, PT Energy Management Indonesia (EMI) sebagai management office perdagangan karbon, dan PLN Pusertif sebagai Lembaga validasi dan verifikasi.

PLN menegaskan kembali keikutsertaannya dalam mendukung pelaksanaan perdagangan karbon, baik melalui perdagangan langsung dan juga bursa karbon dengan berpedoman pada peraturan pemerintah. Perdagangan karbon sebagai program enablers dekarbonisasi diharapkan dapat mendukung upaya PLN untuk mencapai NDC 2030 dan NZE 2060.