Genting Oil Tandatangani Pembelian FLNG dari Wison •

Kuala Lumpur, – Genting Oil & Gas Limited (GOGL), melalui anak usahanya PT Layar Nusantara Gas (PTLNG), dan Wison (Nantong) Heavy Industry Co., Ltd. (Wison) telah menandatangani Limited Notice to Proceed Agreement untuk pembelian long lead items senilai US$ 43,04 juta untuk fasilitas Floating Liquified Natural Gas (FLNG) berkapasitas 1,2 MTPA. Kontrak pembelian tersebut ditandatangani di Kuala Lumpur pada 8 September 2023 lalu.

PTLNG adalah anak usaha tidak langsung dari GOGL yang dididirikan untuk membangun, memiliki dan mengoperasikan fasilitas FLNG tersebut, sebuah kilang pemrosesan gas di darat, dan perpipaan di blok Kasuri, Papua Barat.

Penandatanganan perjanjian ini menandai milestone untuk mencapai produksi pertama LNG dari blok Kasuri pada Kuartal II tahun 2026. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Presiden Direktur PTLNG, Michael Tranggono Ting, dan President of South East Asia Region Wison, William Gu Wei. Disaksikan Chairman Wison, Hua Bangsong, dan President, COO & Executive Director Genting Berhad, Dato’ Sri Tan Kong Han.

FLNG ini akan menjadi fasilitas FLNG ketiga yang akan dibangun oleh Wison. Sebelumnya, perusahaan ini telah membangun dua FLNG untuk perusahaan yang lebih besar, yakni Exmar and ENI.

Perjanjian tersebut memungkinkan PTLNG untuk melakukan pembelian long lead items termasuk cold box, compressor, generator sets dan lain-lain sebelum pelaksanaan Kontrak Engineering, Procurement, Construction, Installation & Commissioning (EPCIC).

“Saya ingin menyatakan komitmen Wison atas proyek FLNG Genting Group dan memastikan kelancaran implementasi dan penyerahannya. Kami berharap Proyek ini akan menunjukkan nilai dari fasilitas FLNG bagi Pemerintah Indonesia dan operator-operator gas lainnya,” ujar Hua.

Saat ini, Wison sedang melakukan studi front-end engineering and design (FEED) untuk fasilitas FLNG yang diperkirakan akan selesai akhir November 2023.

Dato’ Sri Tan menjelaskan bahwa fasilitas FLNG Genting Group akan menjadi fasilitas FLNG pertama di Indonesia dan yang ke-9 di dunia.

Dia pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pemerintah Indonesia atas persetujuan Revisi Plan of Development (POD) Tahap Pertama untuk struktur Asap, Merah dan Kido pada 9 Februari 2023. Revisi ini memungkinkan penyaluran 230 juta meter kaki kubik per hari (mmcfd) gas bumi ke fasilitas FLNG selama 18 tahun, serta penyaluran 101 mmcfd gas bumi ke pabrik Ammonia dan Urea yang akan dibangun di Papua Barat selama 17 tahun.

Struktur Asap, Merah dan Kido berada di blok Kasuri, yang dikelola Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) berdasarkan kontrak bagi hasil (production sharing contract) yang ditandatangani Mei 2008 antara GOKPL dan BP MIGAS, selaku pengawas kegiatan usaha minyak dan gas bumi di Indonesia (yang telah digantikan oleh SKK MIGAS).