Course Content
1. Dasar-Dasar Geologi Struktur
Dasar-dasar geologi struktur melibatkan studi tentang bentuk dan arsitektur batuan sebagai hasil dari proses deformasi yang terjadi di dalam kerak bumi. Geologi struktur mencakup analisis gaya-gaya yang bekerja pada batuan, seperti tegangan dan regangan, serta pembentukan struktur geologi seperti lipatan, patahan, dan sesar. Tujuan utama dari geologi struktur adalah untuk memahami mekanisme deformasi batuan dan bagaimana struktur-struktur ini mempengaruhi distribusi dan aksesibilitas sumber daya mineral. Pengetahuan ini sangat penting dalam eksplorasi dan penambangan, serta dalam mitigasi risiko geoteknik dan perencanaan infrastruktur.
0/4
4. Pengaruh Struktur Geologi terhadap Lingkungan
Struktur geologi memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan, terutama dalam konteks hidrologi, risiko bencana alam, dan pengelolaan lingkungan di area pertambangan.
0/5
Penerapan Geologi Struktur untuk Eksplorasi dan Penambangan
About Lesson
  1. Lipatan

    Pembentukan: Lipatan terbentuk akibat tekanan tektonik yang menyebabkan lapisan batuan mengalami deformasi plastis. Tekanan ini biasanya berasal dari pergerakan lempeng tektonik yang saling bertabrakan atau bergerak mendekati satu sama lain. Lipatan sering terbentuk di daerah yang mengalami kompresi, seperti pegunungan.

    Klasifikasi:

    1. Antiklin: Lipatan yang cembung ke atas, dengan lapisan batuan yang lebih tua berada di inti lipatan.
    2. Sinklin: Lipatan yang cekung ke bawah, dengan lapisan batuan yang lebih muda berada di inti lipatan.
    3. Monoklin: Lipatan yang hanya memiliki satu sayap miring, biasanya terbentuk akibat pergerakan sesar yang tidak merata.
  2. Patahan (Sesar)

    Pembentukan: Patahan atau sesar terbentuk ketika batuan mengalami tegangan yang melebihi kekuatannya, menyebabkan batuan tersebut retak dan bergeser. Patahan sering terjadi di daerah yang mengalami tegangan ekstensional atau kompresional.

    Klasifikasi:

    1. Patahan Normal (Normal Fault): Terjadi ketika batuan mengalami tegangan ekstensional, menyebabkan blok batuan di atas bidang patahan (hanging wall) bergerak turun relatif terhadap blok di bawahnya (footwall).
    2. Patahan Balik (Reverse Fault): Terjadi ketika batuan mengalami tegangan kompresional, menyebabkan hanging wall bergerak naik relatif terhadap footwall.
    3. Patahan Mendatar (Strike-Slip Fault): Terjadi ketika dua blok batuan bergerak secara horizontal satu sama lain. Contoh terkenal adalah Patahan San Andreas di California.
  3. Sesar

    Pembentukan: Sesar adalah jenis patahan yang lebih kompleks, sering kali melibatkan pergerakan yang signifikan dan mempengaruhi area yang luas. Sesar dapat terbentuk akibat berbagai jenis tegangan, termasuk kompresional, ekstensional, dan geseran.

    Klasifikasi:

    1. Sesar Transform (Transform Fault): Terjadi ketika dua lempeng tektonik bergerak secara horizontal satu sama lain. Contoh terkenal adalah Sesar Transform di Samudra Atlantik.
    2. Sesar Oblique (Oblique Fault): Menggabungkan gerakan vertikal dan horizontal, sering terjadi di daerah yang mengalami tegangan kompleks.
    3. Sesar Lipatan (Fold-Thrust Belt): Terjadi di daerah pegunungan, di mana lipatan dan patahan terjadi secara bersamaan akibat kompresi tektonik.

Meskipun istilah patahan dan sesar sering digunakan secara bergantian, perbedaan utama terletak pada cakupan dan konteks penggunaannya, di mana patahan lebih spesifik sedangkan sesar lebih umum.

Pengetahuan tentang pembentukan dan klasifikasi lipatan, patahan, dan sesar sangat penting dalam geologi struktur, terutama untuk eksplorasi sumber daya mineral dan mitigasi risiko geoteknik.