Pertamina Perkuat Komitmen Terhadap Avtur Ramah Lingkungan •

Di event Asia Pcific Air Transport Forum 2024, Pertamina Patra Niaga memperkuat komitmen terhadap avtur ramah lingkungan.
Nusa Dua, – Pertamina Patra Niaga, selaku Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), ambil bagian dalam Asia Pacific Air Transport Forum 2024 di Nusa Dua, Bali. Dalam forum internasional ini, Pertamina Patra Niaga menyampaikan dukungannya atas inovasi avtur ramah lingkungan yang sudah teruji kualitasnya.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Tentunya, sumber daya alam ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan avtur berkelanjutan, yaitu Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur.
“Indonesia diberkahi dengan dengan sumber daya alam yang melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong keberlanjutan, termasuk bahan baku Sustainable Aviation Fuel (SAF),” ujar Riva, Selasa (17/9).
Sebagai perusahaan energi terkemuka di Indonesia, Pertamina telah lama menyadari pentingnya dekarbonisasi dalam sektor penerbangan. Industri penerbangan menyumbang 2-3 persen emisi CO2 global, untuk itu pengembangan bahan bakar berkelanjutan seperti SAF menjadi sangat penting untuk dilakukan.
“Sejak 2010, Pertamina telah menjadi yang terdepan dalam inovasi biofuel. Fokus awal kami pada pengembangan teknologi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) menandai langkah awal yang penting dalam mengurangi emisi pada mesin diesel,” ungkapnya.
Inovasi bahan bakar ramah lingkungan yang dilakukan Pertamina berlanjut demi mencapai target nol emisi (Net Zero Emission/NZE) pada tahun 2060. Pada tahun 2021, Pertamina melakukan terobosan dengan uji coba SAF pada pesawat militer dan pada tahun 2023 diperluas ke pesawat komersial.
“Event Bali International Airshow ini menjadi awal bagi kami untuk lakukan komersialisasi Pertamina SAF. Sumber bahan baku kami yang beragam sangat penting untuk skalabilitas produksi SAF. Kami telah menjajaki berbagai sumber,” tutur Riva.
Pertamina menggunakan campuran minyak nabati dan used cooking oil (UCO) untuk diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Selain itu, pengembangan strategis kilang biofuel Pertamina di Cilacap dan Dumai menjadi kunci untuk mencapai skala ekonomis dalam produksi SAF.
SAF yang disediakan Pertamina Patra Niaga telah memenuhi standar global seperti CORSIA oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), RefuelEU/Fit55 oleh Uni Eropa, Perdagangan Emisi UE/Inggris Raya, serta Tax Credit IRA USA.
“Inisiatif SAF kami lebih dari sekadar tonggak sejarah. Ini adalah komitmen dari Pertamina untuk memberi energi pada setiap perjalanan menuju penerbangan yang lebih efisien dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pertamina siap memberikan solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan menjadi mitra dekarbonisasi dalam industri penerbangan,” ujar Riva.