Konglomerat Indonesia Astra mengakuisisi rumah sakit jantung Heartology


Konglomerat Indonesia Astra International mengumumkan telah mengakuisisi Rumah Sakit Kardiovaskular Heartology, salah satu pusat jantung swasta terbesar di tanah air, melalui anak perusahaannya PT Astra Sehat Nusantara.

Akuisisi tersebut, senilai 643 miliar rupiah (sekitar $41 juta), merupakan bagian dari ekspansi Astra di sektor kesehatan. Ini menjadikan total investasinya di sektor ini menjadi sekitar $275 juta, sesuai pengumuman.

Astra mengatakan akuisisi ini sejalan dengan meningkatnya permintaan Indonesia akan layanan kesehatan berkualitas tinggi, yang didorong oleh besarnya populasi dan pertumbuhan ekonomi.

“Kami berharap investasi pada Rumah Sakit Jantung dan Kardiovaskular dapat berkontribusi pada penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat, terutama untuk meningkatkan kualitas pengobatan penyakit kritis di Indonesia,” kata Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro.

Astra memasuki sektor layanan kesehatan pada tahun 2021 melalui investasi pada platform layanan kesehatan Halodoc, diikuti oleh Rumah Sakit Hermina pada tahun 2022.

Rumah Sakit Kardiovaskular Heartologi telah merawat lebih dari 1,500 kasus jantung, termasuk 1,000 intervensi dan 400 kasus aritmia jantung.

Sedangkan Astra adalah salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 291 anak perusahaan, perusahaan patungan, dan perusahaan asosiasi, serta didukung oleh lebih dari 200.000 karyawan.

Pada tiga bulan pertama tahun 2024 (Q1 2024), Astra membukukan laba bersih sebesar Rp7,5 triliun, lebih rendah 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,7 triliun.

Penurunan kinerja ini terutama disebabkan oleh bisnis alat berat, pertambangan, dan otomotif. Perusahaan mencatat penurunan pendapatan bersih sebesar 2% menjadi Rp 81,2 triliun pada Q1 2024 dari Rp 83 triliun pada Q1 2023.

Pada bulan Mei, Tjondro mengatakan Astra berencana mengembangkan kendaraan listrik (EV) lebih agresif dalam dua tahun ke depan seiring dengan upayanya untuk meningkatkan infrastruktur dan ekosistemnya. Ia mengatakan perseroan menguasai pangsa pasar 50-56% di industri otomotif yang menunjukkan kekuatan produk Astra di Indonesia.