Sarens Ikut Garap 3 Proyek Migas Nasional •

Kegiatan loading alat berat yang digarap Sarens untuk proyek migas lapangan West Belut di galangan kapal Meitech Eka Bintan, Batam, Kepulauan Riau.

Jakarta, – Sarens berpartisipasi dalam proyek pengembangan lapangan migas West Belut, Sisi Nubi AOI Project paket A&B, dan Terubuk L&M. Ketiga proyek migas nasional ini diharapkan ikut berkontribusi dalam peningkatkan produksi migas dan capaian target produksi migas nasional.

Program Executive Sanrens, Hugo Nores, menjelaskan keterlibatan Sarens dalam proyek migas tersebut atas nama pelanggannya, yakni PT Meindo Elang Indah (Meindo). Sanrens tengah mengerjakan penimbangan (weighing) dan pemuatan (loading) berbagai barang seperti jacket dan topside untuk tiga proyek migas tersebut di Bintan.

“Pekerjaan ini telah berlangsung sejak Juni 2024 lalu dan diharapkan selesai pada Juni 2025 mendatang. Seluruh pekerjaan ini sedang dilakukan di galangan kapal Meitech Eka Bintan,” ungkap Hudo dalam siaran pers yang diterima PETROMINER, Rabu (23/10).

Menurutnya, Sarens dan Meindo mengawali kerja samanya pada tahun 2021 lalu untuk pekerjaan jasa weighing dan loading dalam proyek nasional pertama milik Pertamina. Sejak saat itu, Sarens telah menjadi pemasok eksklusif untuk penyediaan layanan tersebut.

Untuk menangani proyek kompleks yang melibatkan solusi teknis dan rekayasa ini, Sarens menggunakan berbagai peralatan weighing yang dapat mengakomodasi ketiga proyek tersebut, mulai dari load cell dengan kemampuan 150 hingga 600 ton. Sebuah axles dengan kapasitas maksimal 56 SPMT dan 4 PPU diperlukan untuk proses pengangkutan, dengan berat maksimum 1.100 ton di salah satu jacket.

Sarens memiliki tim yang terdiri dari tujuh orang di lokasi, termasuk insinyur proyek senior, konsultan HSE, seorang supervisor, dan empat operator. Tim ini bertugas untuk memastikan seluruh proyek berjalan lancar, keselamatan setiap orang yang terlibat menjadi prioritas dan tenggat waktu yang disepakati dengan klien terpenuhi.

Untuk Proyek West Belut, Sarens melakukan weighing dan loading topside seberat 500 ton. Proyek yang berlokasi di Blok B Laut Natuna Selatan ini menonjol karena solusi inovatifnya dalam keberlanjutan dan efisiensi energi, karena 100 persen menggunakan energi fotovoltaik (PLTS) untuk operasinya. Tidak hanya itu, fasilitas ini juga tanpa awak sehingga hampir menghilangkan kemungkinan bahaya pekerjaan dan mengurangi biaya operasi.

Sementara untuk Proyek Sisi Nubi AOI paket A&B, Sarens bertanggung jawab atas pengangkutan 6 jacket dengan berat masing-masing 1.100 ton, serta 6 topside dengan berat masing-masing 400 ton. Proyek yang berlokasi di Blok Mahakam ini merupakan salah satu penghasil gas dan kondensat utama di Indonesia.

Proyek ketiga yang dikerjakan Sarens adalah weighing dan loading beban berat di lapangan Terubuk, yang juga berlokasi di Laut Natuna. Di sini, tim teknik Sarens bertugas mengangkut 2 set jacket ZEEPOD.

Metode konstruksi dan pemasangan ZEEPOD membagi jacket menjadi 3 bagian, yang dirakit di lepas pantai, sehingga menghemat biaya dengan mengurangi kapasitas derek yang dibutuhkan di laut. Namun, penggunaan bagian-bagian ini melibatkan kesulitan tertentu, karena profilnya yang ramping dan CoG yang tinggi, jacket ZEEPOD sangat penting untuk transportasi. Untuk mengatasi hal ini, Sarens merancang pelat khusus untuk menempelkan jacket secara mekanis ke SPMT melalui pelat samping dan las, guna meningkatkan keamanan dan memastikan transportasi yang lancar.

“Kami sangat senang dengan pekerjaan yang kami lakukan di galangan kapal Meitech Eka Bintan bersama dengan klien kami Meindo. Dengan pekerjaan ini, kami berkontribusi pada pengembangan tiga proyek minyak dan gas nasional yang penting di Indonesia untuk lebih meningkatkan target produksi dalam skala nasional,” ujar Manajer Proyek Sarens, Richard Andrianto.