Prima Energy Tajak 2 Sumur Pengembangan di Lapangan Camar •

Jack up rig ENSCO–106 untuk menopang kegiatan pengeboran sumur pengembangan Camar West (CW)-1 dan CW-2 di lapangan Camar, blok Bawean yang dioperasikan oleh PT Prima Energi Bawean (PEB).

Jakarta, – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Prima Energi Bawean (PEB) memulai tajak sumur pengeboran untuk dua sumur pengembangan, yaitu Camar West (CW)-1 dan CW-2. Kedua sumur ini berlokasi di lapangan Camar, Wilayah Kerja Bawean, Lepas Pantai Jawa Timur.

“Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PEB untuk meningkatkan produksi minyak nasional,” ungkap CEO Prima Energy, Pieters Utomo, Kamis (24/10).

Sebagai operator yang mengelola 100 persen lapangan Camar di WK Bawean, menurut Pieters, PEB memperoleh kontrak PSC Cost Recovery melalui mekanisme Direct Offer Tender migas yang efektif sejak 15 Desember 2022 lalu. Kontraktor tersebut berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi di lapangan Camar.

Setelah sukses melakukan kegiatan reaktivasi CPP (Central Processing Platform) pada Februari 2024 lalu, untuk menambah produksi dan memenuhi Komitmen Kerja Pasti berupa pengeboran satu sumur pengembangan, PEB akan melakukan tajak pengeboran dua sumur pengembangan CW-1 dan CW-2. KKKS ini juga dan melakukan kegiatan reaktivasi Monopod Platform A (MPA) serta penggelaran pipa dari MPA menuju CPP.

Dia menjelaskan, pengeboran dimulai pada 23 Oktober 2024 dan akan berlangsung selama 65 hari. Lokasi pengeboran berada pada kedalaman air sekitar 64 meter di bawah permukaan laut. Sumur CW–1 akan dibor ke arah barat dengan kedalaman total 1.986 meter (6.516 kaki). Sementara sumur CW-2 akan dibor ke arah utara dengan kedalaman total 1.547 meter (5.076 kaki).

“Target utama dari pengeboran ini adalah formasi Masalembo Sand, dengan target kedua pada formasi Kujung II Lower Limestone,” ungkapnya.

Dalam operasinya, PEB menggunakan jack up rig ENSCO–106. Untuk meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, kedua sumur akan dibor secara batch, karena kegiatan pengeboran kedua sumur tersebut menggunakan slot sumur yang berdekatan di dalam satu caisson di MPA.

Dengan melakukan reaktivasi platform MPA yang mengaktifkan sumur lama seperti CM-6, serta pengeboran sumur pengembangan CW-1 dan CW-2, estimasi volume produksi dari lapangan Camar diharapkan bisa mencapai 2.200 BOPD (barrel oil per day), dengan tambahan cadangan sebesar 1,6 MMstb (juta standad barel).

“Tambahan produksi dari lapangan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap ketahanan energi nasional dalam jangka panjang,” tegas Pieter.

Strategi PEB dengan melakukan kegiatan pengeboran dan kerja ulang sumur akan menambah masa produksi di WK Bawean. Langkah ini diharapkan dapat memperpanjang umur lapangan dan memperluas portofolio, dengan demikian dapat melanjutkan kegiatan ekplorasi di area Tuban.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada SKK Migas atas dukungan yang konsisten, dan kolaborasi yang kuat dengan KKKS lain seperti BP dan PHE OSES serta seluruh service company. Harapannya, kegiatan pengeboran ini dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien, dan tetap mengutamakan keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan” ujar Pieters.