Kinerja MedcoEnergi Kian Solid •

Anjungan di Proyek West Belut yang dioperasikan oleh Medco Natuna dilengkapi dengan PLTS untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Jakarta, – PT Medco Energi Internasional Tbk. (MedcoEnergi) kembali mengumumkan kinerja keuangan yang solid pada Kuartal III tahun 2024. Kinerja selama sembilan bulan pertama tahun 2024 ini dicapai berkat keberhasilan menggarap proyek-proyek utama hulu minyak dan gas bumi (migas).

“Saya senang mengumumkan kinerja operasional dan keuangan yang solid di kuartal ini. Hal ini didorong oleh keberhasilan penyelesaian proyek-proyek utama di Suban, Meliwis, dan West Belut,” Chief Executive Officer MedcoEnergi, Roberto Lorato, dalam siaran pers yang diterima PETROMINER, Kamis (31/10).

Tidak hanya di migas, di sektor ketenagalistrikan MedcoEnergi juga mencatat sejumlah kinerja positif. Malahan, MedcoEnergi kian memperluas investasi yang strategis pada energi terbarukan, yaitu pembangkit listrik tenaga surya dan panas bumi.

“Kami juga melanjutkan pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi Ijen dan PLTS Bali, serta mendapatkan Conditional License untuk mengimpor 600 MW tenaga surya melalui konsorsium Pacific Medco Solar Energy,” ungkap Roberto.

Sementara Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro, mengatakan bersyukur dengan hasil operasional dan keuangan ini.

“Upaya berkelanjutan MedcoEnergi untuk mendukung masa depan energi yang berkelanjutan, dikombinasikan dengan dedikasi kami untuk mematuhi praktik terbaik ESG internasional, telah mendapatkan pengakuan positif dari para investor dan lembaga pemeringkat,” ujar Hilmi.

Laba Bersih

Lebih lanjut, Roberto menyampaikan bahwa sampai September 2024, MedcoEnergi mencatatkan EBITDA sebesar US$ 979 juta. Sementara Laba Bersih yang diperoleh mencapai US$ 273 juta, dengan Return on Equity salah satu terbaik di industri yakni sebesar 16 persen.

“Kontribusi laba bersih dari AMMN adalah sebesar US$ 129 juta, meningkat US$ 116 juta dari tahun sebelumnya,” jelasnya.

Belanja modal sebesar US$ 300 juta, terutama dialokasikan untuk pengembangan baru di Natuna, Corridor, Oman 60 dan Ijen geothermal. MedcoEnergi membagikan dividen sebesar US$ 70 juta pada tahun 2024, dengan dividen interim pada 1 November sebesar Rp 15,75 per saham, meningkat 5 persen dari tahun ke tahun.

Di sektor migas, produksi migas berada di atas panduan sebesar 153 ribu boepd (barrel oil eqivalent per day). Harga minyak rata-rata terealisasi sebesar US$ 80 per barel dan biaya unit produksi sebesar US$ 7,7 per boe. Sementara belanja modal di migas mencapai US$ 249 juta.

Beberapa proyek baru mulai beroperasi pada Kuartal III-2024, dengan Corridor Suban 27, Madura Meliwis dan platform Natuna West Belut yang mendukung pengiriman gas pertama di bawah kontrak baru. Selain itu, MedcoEnergi juga mendapatkan blok eksplorasi baru, yaitu PSC Amanah yang terletak di lepas pantai Sumatra Selatan, berdekatan dengan PSC Corridor dan South Sumatra yang sudah beroperasi.

Di sektor ketenagalistrikan, Medco Power menghasilkan penjualan sebesar 2.961 GWh, di mana 21 persen berasal dari sumber energi terbarukan. Belanja modal listrik sebesar US$ 51 juta, digunakan untuk melanjutkan pengembangan tahap pertama Panas Bumi Ijen, proyek PLTS Bali Timur 25 MWp dan ekspansi ELB Batam menjadi CCPP.

Medco Power telah mendapatkan izin eksplorasi panas bumi (PSPE) di Samosir, Sumatra Utara, yang berlokasi dekat dengan operasi Sarulla yang sudah ada. Sementara Konsorsium Pacific Medco Solar Energy menerima Conditional License dari Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) untuk mengimpor 600 MW tenaga surya ke Singapura.

Di sektor tambang, produksi tembaga Amman Mineral Internasional sebesar 335 Mlbs, naik 68 persen dari tahun lalu. Sementara produksi emas sebesar 708 Koz, naik 173 persen dari tahun lalu. Harga tembaga mencapai US$ 4,2 per lbs.

Proyek smelter telah selesai dibangun pada Mei dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada September 2024 lalu.