Memoles Daya Tarik Investasi Indonesia di ADIPEC 2024 •
Plt. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, didampingi Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro, usai membuka Paviliun Indonesia di ADIPEC 2024, Senin (4/11).
Abu Dhabi, 5 Oktober 2024 – Indonesia melalui SKK Migas mengikuti Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2024 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 4-7 November 2024. Salah satu pameran dan konferensi minyak dan gas bumi (migas) terbesar dunia ini dihadiri oleh perwakilan industri hulu migas dari puluhan negara, termasuk Arab Saudi, Norwegia, Irak, dan Malaysia.
Untuk menarik minat para calon investor dunia di ADIPEC 2024, SKK Migas bersama sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan enam perusahaan dalam negeri memperkenalkan potensi besar sektor hulu migas Indonesia dengan membuka Paviliun Indonesia. Di booth ini, selama pameran digelar rangkaian presentasi dan pertemuan dengan para pelaku industri hulu migas dunia.
Melalui keikutsertaan ini, menurut ungkap Plt. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Indonesia mengajak para pelaku industri hulu migas dunia berinvestasi di Indonesia demi mencapai ketahanan energi nasional. Tema yang diangkat oleh Indonesia dalam ADIPEC 2024, yaitu “Unlocking Potential, Increasing Production in a Sustainable Environment.”
“Penting bagi Indonesia untuk membuka peluang eksplorasi dan eksploitasi baru serta mendorong inovasi yang berkelanjutan, dan memastikan inklusivitas dalam akses. Pemerintah mendukung penuh keterlibatan Indonesia dalam ADIPEC 2024 untuk bergandengan tangan dengan komunitas global, dan mengakselerasi kebijakan energi Indonesia,” ungkap Dadan usai meresmikan Paviliun Indonesia di ADIPEC 2024, Senin (4/11).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro, menegaskan bahwa investasi global memainkan peran penting dalam mewujudkan ketahanan energi nasional. Indonesia memiliki potensi sangat besar di sektor hulu migas untuk mewujudkan ketahanan energi nasional.
Potensi investasi sektor hulu migas Indonesia yang pada tahun 2024 diproyeksikan mencapai Rp 267 triliun, naik 22 persen dari realisasi tahun sebelumnya. Potensi ini didukung oleh kekayaan sumber daya yang ditawarkan kepada calon investor, di antaranya delapan area fokus dengan potential play termasuk North Sumatera Area, Timor Area, dan Buton Area, serta 12 peluang farm-in seperti Wilayah Kerja Andaman I, Wilayah Kerja Sokang, dan Wilayah Kerja South East Madura.
“Untuk dapat mengelola potensi tersebut secara optimal, Indonesia memerlukan kolaborasi kuat dengan para investor global,” ujar Hudi.
Selain memperkenalkan potensi cadangan migas nasional, Indonesia juga menjelaskan komitmen industri hulu migas nasional untuk beroperasi secara lebih hijau, termasuk dengan terus melakukan sejumlah inovasi berkelanjutan. Selain itu, juga disampaikan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing investasi nasional.
Salah satunya dengan membuat berbagai regulasi yang mendukung iklim investasi yang lebih sehat di antaranya skema new gross-split, one door service policy (ODSP), keringanan pajak, dan skema fiskal fleksibel.