Indonesia Kuasai Industri Pipa Seamless di Asia Tenggara •
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza.
Jakarta, – Kementerian Perindustrian melaporkan industri logam dasar mengalami pertumbuhan signifikan seiring meningkatnya permintaan di dalam dan luar negeri. Ini memperlihatkan semakin kuatnya investasi dan pengembangan sektor pengolahan nasional. Sebagai bagian dari industri logam dasar, industri pipa juga terus berkembang terutama didukung oleh pertumbuhan di sektor minyak dan gas bumi (migas).
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menyebutkan bahwa sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengatakan hilirisasi merupakan kunci strategis agar Indonesia dapat menjadi negara maju, Kemenperin terus mengawal kinerja sektor pengolahan industri di Indonesia yang menunjukkan tren positif. Upaya tersebut terus dilakukan meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global.
“Sektor migas menciptakan rantai pasok yang kuat, terutama dalam mendukung produksi pipa seamless di dalam negeri. Karenanya, sinergi antara sektor migas dan industri pengolahan penting untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing industri nasional,” ujar Faisol pada acara peresmian pabrik pipa seamless milik PT Artas Energi Petrogas, Rabu (6/11).
Acara peresmian pabrik pipa seamless ini merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Seamless Tube Summit, yang juga diisi dengan rangkaian talkshow untuk membahas kebijakan perlindungan produk dalam negeri dan komitmen penggunaan pipa seamless di sektor migas. Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berbagi pengalaman dan memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan daya saing industri nasional.
Lebih lanjut, wamenperin menyampaikan bahwa Kemenperin juga aktif berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui platform Buku Apresiasi Produk Dalam Negeri (APDN). Buku ini mencatat nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk operasional sektor migas.
“Peningkatan penggunaan produk bersertifikat TKDN bukan hanya meningkatkan nilai tambah dalam negeri, tetapi juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” ungkap Faisol.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan apresiasi atas KSO (kerja sama operasi) Artas Energi Petrogas dan Inerco Global International yang telah membangun lini produksi pipa drill, OCTG, line pipe, dan mechanical tube dengan kapasitas 250.000 ton per tahun. Ini sepenuhnya melalui investasi dalam negeri. Inisiatif ini juga mencerminkan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mengembangkan produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar global.
“Dengan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan seluruh pemangku kepentingan, Kementerian Perindustrian optimistis Indonesia akan menjadi produsen utama pipa seamless di Asia Tenggara, serta mampu memenuhi kebutuhan sektor migas secara mandiri,” tegas Faisol.
Sementara itu, Direktur Utama Artas Energi Petrogas, Jose Antonio E Reyes, mengatakan pipa seamless hadir sebagai produk jadi (end product) yang diproses oleh pabrikan pipa dalam negeri. Produk ini dapat dioptimalisasi penggunaannya dalam upaya memenuhi kebutuhan produk pipa baja seamless nasional.
“Sebagai salah satu pemangku kepentingan bagi sektor industri migas, kami berkomitmen untuk menjadikan Indonesia Seamless Tube (IST) sebagai produk pipa baja seamless kebanggaan nasional yang berkualitas tinggi,” ujar Jose.