Satu Dekade Perjalanan Elnusa Trans Samudera •

Accommodation Work Barge (AWB) Elnusa Samudra 8 (Elsa 8),

Jakarta, – PT Elnusa Trans Samudera (ETSA), salah satu anak usaha dari PT Elnusa Tbk (Elnusa), tengah merayakan hari jadinya yang ke-11. Didirikan pada 8 November 2013, ETSA berperan penting dalam menyediakan layanan pendukung operasional untuk sektor energi lepas pantai, khususnya minyak dan gas bumi (migas), serta memperkokoh posisinya di industri jasa energi kelautan.

Sejak awal, Elnusa sebagai induk perusahaan telah menunjukkan komitmennya untuk memperkuat ETSA. Salah satunya melalui penyertaan modal dalam bentuk aset berupa tujuh unit kapal, termasuk barge atau kapal tongkang.

Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja, menyebutkan aksi korporasi ini menjadi fondasi bagi pengembangan bisnis transportasi laut dan logistik maritim ETSA. Upaya ini juga menunjukkan visi jangka panjang Elnusa dalam meningkatkan kapabilitas ETSA.

Pada tahun 2015, ETSA berhasil menyelesaikan pembangunan armada baru, Accommodation Work Barge (AWB) bernama Elnusa Samudra 8 (Elsa 8), yang menjadi salah satu tonggak penting dalam peningkatan kapabilitas perusahaan. Tidak lama beroperasi, Elsa 8 meraih penghargaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai salah satu dari “20 Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa” berkat inovasi Eco Green Barge yang ramah lingkungan.

Selang setahun berikutnya, ETSA terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri energi dengan meluncurkan kapal seismik bernama Elsa Regent. Kapal ini menjadi kebanggaan nasional, karena dioperasikan sepenuhnya oleh tenaga profesional Indonesia. Elsa Regent menjadi simbol dedikasi ETSA dalam mendukung kemandirian bangsa dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

Tahun lalu, ETSA juga menambah armada baru berupa AWB Elnusa Samudra 10 (Elsa 10) yang siap mendukung optimalisasi produksi migas melalui kegiatan workover dan well intervention. Armada ini tidak hanya memperkuat kepercayaan pelanggan dan pemegang saham terhadap kemampuan Elnusa, namun juga menegaskan komitmen perusahaan dalam memanfaatkan aset mandiri untuk mendukung operasional di sektor energi.

Di tahun 2024 ini, ETSA kembali menambah armada dengan dredging barge baru, yakni Elnusa Samudra 9 (Elsa 9). Melalui modifikasi yang meliputi penambahan akomodasi kru dan peningkatan kapasitas bucket excavator, Elsa 9 diharapkan dapat mendukung efisiensi operasional sekaligus meningkatkan produktivitas selama kegiatan operasi.

“Sebagai bagian dari Elnusa, ETSA telah tumbuh menjadi perusahaan yang handal dan terpercaya dalam mendukung sektor energi khususnya dalam lingkup offshore. Ke depan, kami akan terus mendukung ETSA untuk memperkuat layanannya dan mendorong inovasi guna menghadapi tantangan industri yang semakin dinamis,” ujar Bachtiar.

ETSA juga berkontribusi dalam pengelolaan Blok Mahakam, salah satu ladang utama migas nasional, dan mendukung target eksplorasi migas melalui survei seismik 2D laut di KKP Jambi Merang. Dengan pencapaian lebih dari 10 juta jam kerja tanpa kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya jam kerja (No Lost Time Injury / LTI), ETSA telah menunjukkan standar keamanan dan kualitas layanan yang tinggi di industri.

Selama 11 tahun ini, ETSA tidak hanya mengembangkan armada, tetapi juga memperluas cakupan layanannya, termasuk layanan dukungan kapal, pemasangan kabel dan pipa, platform decommissioning, hingga pengerukan (dredging). Dengan armada yang kini mencakup 11 kapal berbagai jenis, ETSA siap terus memberikan kontribusi optimal bagi keberlanjutan sektor energi di Indonesia.