Wujud Kepahlawanan, Aksi Local Hero Penggerak Ekonomi •

Program Aliansi Kerja Bebas Sampah di Pertamina EP Field Tarakan Field dikembangkan oleh Habir untuk membuat produk terbuang menjadi peluang, salah satunya dengan memproduksi pelampung rumput laut secara mandiri.

Jakarta, – Setiap tanggal 10 November, Bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Pahlawan tidak harus muncul dari pertarungan di medan perang, contohnya Local Hero Pertamina. Mereka mewujudkan nilai kepahlawanan dengan berjuang tanpa lelah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga mampu berkontribusi bagi perekonomian masyarakat sekitarnya.

“Local Hero Pertamina ini memiliki jiwa kepahlawanan. Mereka telah menunjukkan komitmennya yang kuat dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan, komunitas lokal, dan masyarakat luas, serta menjadi inspirasi bagi masyarakat di sekitarnya,” ungkap Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, Minggu (10/11).

Menurut Fadjar, Local Hero Pertamina disiapkan untuk menjadi penggerak di lingkungan sekitarnya. Setiap tahun, Pertamina pun memberikan penghargaan kepada Local Hero yang menginspirasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.

Diantaranya, enam Local Hero Pertamina menggerakkan masyarakat dengan berbagai kegiatan melestarikan lingkungan, mulai dari pengembangan energi terbarukan, pengelolaan hutan, pelestarian kampung adat, pengelolaan limbah dan sampah hingga bengkel pengolahan oli bekas.

Mohamad Jamaludin adalah salah satu Local Hero Pertamina dari Dusun Bondan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Bersama masyarakat, dia bergerak mengembangkan energi terbarukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) E-Mas Bayu, yang memanfaatkan energi matahari dan angin.

Kini, Dusun Bondan yang dikenal sebagai Desa Energi Berdikari (DEB) binaan Pertamina Refinery Unit IV Cilacap mampu memenuhi kebutuhan energi listrik warga setempat secara mandiri.

”Saat kita terus bersahabat dan peduli dengan alam, ia tidak pernah kejam dan membiarkan kita tenggelam dalam kelam,” ujar Jamaludin yang pernah meraih penghargaan Masyarakat Berprestasi di Kabupaten Cilacap tahun 2023.

Dominggus Kalami dari Suku Moi Kelim Papua. Local Hero binaan PT Pertamina EP Field Papua ini peduli pada lingkungan dengan hukum adat. Dia pun berusaha membentuk dan mengembangkan ecowisata Kampung Adat Malasigi.

Dalam merealisasikan program itu, Dominggus belajar dan bekerja secara otodidak sebagai pelaku jasa wisata mulai dari jadi Porter, identifikasi satwa liar, hingga mendampingi dan melayani wisatawan. Tak berhenti sebagai pemandu wisata, dia kini membuka networking pariwisata Papua sampai ke mancanegara.

Ada juga Local Hero Pertamina yang bergerak di sektor perhutanan. Adalah Watsoyo yang dulunya menjadi pemburu satwa, kini beralih sebagai pelestari hutan. Dia terus berupaya membuka mata dan kesadaran Masyarakat untuk melestarikan hutan agar berdampak bagi kesejahteraan Masyarakat serta dinikmati berkelanjutan oleh generasi mendatang.

Bersama warga lain, Watsoyo membentuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Margo Rukun Bestari yang dibina Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu di Tanggamus, Lampung.

Begitu pula dengan Burhanudin, dari Kelompok Tani Bina Lestari mitra binaan PT Pertamina Patra Niaga AFT Bandara Internasional Lombok. Dia peduli pada kelestarian hutan dan sangat berbahagia bila masyarakat menolak kegiatan penebangan hutan. Warga sekitar pun telah terbiasa membahas ekologi, sehingga lingkungan menjadi bersih dan terjaga.

Kesadaran ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi Masyarakat setempat dan dinikmati secara berkelanjutan. “Hutan harus kembali, meskipun harus kami siram dengan keringat dan air mata,” tegas Burhanudin.

Selain pelestarian hutan, pegiat lingkungan yang menjadi Local Hero Pertamina juga bergerak pengendalian dan pengelolaan limbah dan sampah. Sosok Habir hadir di tengah masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Pertamina EP Field Tarakan, dengan mengembangkan Program Aliansi Kerja Bebas Sampah.

Dia berhasil menggugah kesadaran warga untuk mengubah perilaku dari barang yang dibuang menjadi peluang. Tentunya, dengan menciptakan budaya menabung sampah dan memproduksi pelampung rumput laut secara mandiri. Kini, sebanyak 200 petani telah beralih menggunakan pelampung rumput laut.

Wakil Ketua Kelompok Difabel BERDAYA, Muhammad Yasir (tengah), menginisiasi Inklusi Coffee sebagai tempat berkumpul masyarakat, sekaligus menjalankan upaya keberlanjutan dalam daur ulang sampah dan limbah.

Difabel

Local Hero Pertamina lainnya, Muhammad Yasir. Mitra Binaan PT Pertamina EP Field Rantau ini adalah seorang Difabel, namun mampu memimpin Rumah Kreatif Tamiang.

Penyandang Tuna Rungu dan Wicara tersebut mendirikan Bengkel Doorsmeer Difabel yang menampung oli bekas sesuai aspek safety. Dia juga memberikan edukasi lingkungan kepada siswa difabel melalui kegiatan Rumah Limbah Difabel serta menggerakkan Green Inclusive School yang terdiri dari 150 siswa Sekolah Luar Biasa. Para siswa diajarkan keterampilan pengolahan limbah dan pengolahan limbah organik dan pemilahan limbah anorganik.

Yasir juga menjadi Lead of Barista di Inklusi Coffee yang mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Di cafe ini, dia menampung minyak jelantah sisa produksi untuk diolah kembali menjadi produk bermanfaat, dan menggunakan kemasan bio-degradable untuk take away.

Allah tidak pernah menciptakan produk gagal, kita semua diciptakan dengan sempurna dalam bentuk yang berbeda. Ayo ambil peran untuk terus merawat lingkungan,” ajak Yasir.