Kejar Netralitas Karbon, TBS Energi Utama Divestasi 2 PLTU •

Direktur TBS Energi Utama, Juli Oktarina, saat menyampaikan keterangan kepada para awak media usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (14/11).

Jakarta, – Pemegang saham PT TBS Energi Utama Tbk menyetujui divestasi dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas total 200 megawatt (MW) sebagai langkah strategis untuk mencapai netralitas karbon di tahun 2030. Aksi korporasi ini diperkirakan mampu mengurangi emisi lebih dari 80 persen atau sekitar 1,3 juta ton setara CO2 per tahun.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar, Kamis (14/11), menyetujui rencana Perseroan untuk mendivestasi dua aset PLTU yang dioperasikan anak perusahaan, yaitu PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP), dengan PT Kalibiru Sulawesi Abadi (KSA) bertindak sebagai pembeli.

“Langkah ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan Towards a Better Society 2030 (TBS2030) serta strategi Perseroan untuk mencapai target netralitas karbon pada tahun 2030,” ujar Direktur TBS Energi Utama, Juli Oktarina, usai RUPSLB.

Menurut Juli, aksi korporasi hari ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan menuju masa depan yang berkelanjutan. Keputusan untuk melakukan divestasi PLTU merupakan bukti nyata komitmen TBS Energi Utama dalam merespons tantangan perubahan iklim.

“Aksi korporasi ini berdampak pada penurunan  emisi karbon lebih dari 80 persen atau sekitar 1,3 juta ton setara CO2 per tahun, sesuai dengan perhitungan metodologi protokol GHG, serta divalidasi melalui tahap reassurance oleh auditor eksternal,” jelasnya.

Dari hasil divestasi kedua aset PLTU tersebut, TBS Energi Utama akan meraih dana segar sekitar US$ 144,8 juta. Angka ini lebih tinggi dari nilai investasi awal yang sebesar  US$ 87,4 juta. Dana dari hasil divestasi ini akan memberikan fleksibilitas finansial bagi TBS Energi Utama untuk berinvestasi lebih lanjut di sektor-sektor berkelanjutan, termasuk pengelolaan limbah, energi baru dan terbarukan, serta ekosistem kendaraan listrik yang sejalan dengan inisiatif TBS2030.

Lebih lanjut, aksi korporasi ini juga membantu TBS Energi Utama mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan yang lebih bervariasi dan kompetitif, serta kesempatan investasi di sektor usaha keberlanjutan yang lebih besar. Komitmen terhadap aspek keberlanjutan ini diharapkan dapat lebih menarik minat investor, baik asing maupun lokal, yang memiliki perhatian lebih terhadap aspek lingkungan, meningkatkan nilai valuasi perusahaan serta mendukung operasional dalam jangka panjang.