Target Produksi Batu Bara BUMI Turun Jadi 76-78 Juta Ton, Ini Penyebabnya
Ilustrasi: Pengangkutan Batu Bara di Kawasan NPLCT Arutmin, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Dok: Rian.
Jakarta, Berita – Target produksi batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalami penurunan signifikan menjadi sekitar 76-78 juta metrik ton pada tahun 2024. Sebelumnya, perusahaan menargetkan produksi batu bara sebesar 78-82 juta metrik ton.
“Ya, saat ini untuk produksi berkisar 76 -78 juta metrik ton dibandingkan produksi dan penjualan pada FY23,” ungkap Dileep, melalui keterangan tertulis, Kamis (5/12).
Dileep menerangkan, penurunan target produksi disebabkan beberapa faktor seperti tingginya curah hujan, harga batu bara yang turun hingga penurunan produksi dari PT Arutmin Indonesia (Arutmin).
Sementara, volume produksi PT Kaltim Prima Coal (KPC) mengalami kenaikan sebagaimana sudah tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024 yang mencapai 53,5 juta ton.
Begini Kinerja Bumi Resources (BUMI) Hingga Kuartal III 2024
“KPC mengungguli volume dengan RKAB yang lebih tinggi namun Arutmin terdampak oleh hujan lebat di Kalimantan Selatan dan kondisi pasar,” jelas Dileep.
Hingga kuartal III 2024, BUMI memproduksi batu bara sebesar 57,3 juta metrik ton. Angka ini meningkat 2 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2023 yang hanya mencapai 56,2 juta metrik ton.
Realisasi produksi tersebut berasal dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar 42,9 juta ton dan dari PT Arutmin Indonesia (Arutmin) sebesar 14,4 juta ton.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, produksi KPC meningkat sebesar 7 persen dari 40,1 juta metrik ton. Sementara produksi batu bara Arutmin mengalami penurunan sebesar 11 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 16,1 juta metrik ton.
Kenaikan signifikan terhadap KPC terjadi juga pada segmen penjualan. Hingga Kuartal III, penjualan batu bara KPC mencapai 42,3 juta ton, naik 10 persen dari 38,4 juta ton. Sementara penjualan batu bara Arutmin menurun 15 persen menjadi 13,5 juta ton dari 15,9 juta metrik ton.