Kementerian ESDM Terjunkan Tim Tanggap Darurat Bantu Dampak Banjir-Longsor Sukabumi

Sumber: BNPB.

Jakarta, Berita – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerjunkan tim tanggap darurat atau emergency response team (ERT) untuk membantu dampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM, Muhammad Wafid menjelaskan selain tim tanggap darurat, pihaknya mengirimkan sejumlah alat berat untuk menanggulangi dampak bencana tersebut.

“Tim tanggap darurat ESDM sudah mulai diterjunkan terdiri dari tim dan bantuan peralatan berat,” ungkap Muhammad Wafid kepada tambang.co.id lewat pesan singkat, Jumat (6/12).

Alat berat yang dikirim ke lokasi, ujar Wafid, berasal dari perusahaan pertambangan yang dikoordinasikan Direktur Teknik dan Lingkungan (Dirtekling), Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) serta Tim Teknis Badan Geologi.

“(Alat berat yang dikerahkan) dari perusahaan yang dikoordinir oleh Dirtekling Ditjen Minerba, Tim Teknis Badan Geologi juga segera bergabung,” imbuh Wafid.

Siap-Siap, PETI Hingga Mafia Tambang Bakal Diberantas Ditjen Gakkum ESDM

Bencana longsor dan banjir yang menerjang sejumlah wilayah Sukabumi terjadi pada Selasa 3 Desember 2024. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Sukabumi, selain ratusan rumah rusak, ada 10 jembatan yang terputus akibat bencana ini.

Akibatnya, sejumlah daerah sempat terisolir akibat akses jalan yang tidak bisa dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Salah satu jembatan yang terputus adalah jembatan yang terletak di Kecamatan Simpenan.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Lukmansyah saat berkunjung ke lokasi mengatakan akan menyiapkan jembatan darurat.

“Kami akan mempelajari kira-kira jembatan mana saja yang rusak dan harus dibangun untuk kita bisa menolong dilokasi lain,” ungkap Lukmansyah dalam keterangan resmi.

Lukmansyah menegaskan, dirinya akan menyiapkan jembatan bailey dengan mengerahkan kekuatan dari PUPR maupun Batalyon Zeni Kodam III Siliwangi. Hal ini bertujuan untuk mempermudah mobilisasi distribusi bantuan logistik dan peralatan yang diperlukan bagi para warga terdampak.

Berdasarkan data terkini BNPB Jawa Barat per Jumat 6 Desember 2024, bencana longsor dan banjir ini menyebabkan 5 orang meninggal dunia dan 4 orang dinyatakan hilang.