Cara Ceria Group Wujudkan Hilirisasi Nikel Berkelanjutan

Jakarta, Berita – Perusahaan pertambangan nikel Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) berkomitmen mewujudkan hilirisasi dan industrialisasi secara berkelanjutan.

“Kami fokus memproduksi Green Nickel Product yang berkelanjutan, serta memperkuat posisi sebagai pemain kompetitif di pasar nikel internasional dan kendaraan listrik,” ungkap Corporate Secretary PT Ceria Nugraha Indotama, Imelda Kiagoes dalam 2025 Coal and Metal Outlook Conference dikutip Senin (9/12).

Dalam kesempatan ini, Imelda juga menjabarkan road map bisnis Ceria Group sebagai perusahaan nikel yang terintegrasi vertikal dengan akses ke salah satu tambang terbesar di dunia dan serangkaian proyek pertumbuhan yang kuat untuk mendukung industri baterai berkelanjutan.

“Saat ini, kami berada pada tahap akhir commissioning Smelter Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) 72 MVA untuk memproduksi feronikel dan sedang mengembangkan pabrik High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), serta proyek Nickel Matte Converter dan pCAM Plants atau precursor battery sebagai material utama kendaraan listrik (EV). Ceria berkomitmen penuh untuk menjalankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mematuhi semua aturan internasional termasuk dengan peraturan Inflation Reduction Act (IRA),” tambah Imelda.

Baca juga: Rio Tinto Dan Mitra Jajaki Peluang Garap Aluminium Rendah Karbon Di Finlandia

Ceria, ujar Imelda, terus berupaya menjadi pelopor dalam memajukan industri nikel Indonesia, yang sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong hilirisasi mineral sebagai langkah strategis untuk menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

“Ceria berkomitmen untuk menghadirkan dampak positif melalui pengembangan industri nikel yang ramah lingkungan (renewable), tidak hanya untuk mendukung kebutuhan pasar global, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekosistem energi bersih dunia,” tutup Imelda.

Chief of ESG & Sustainability Officer PT Ceria Nugraha Indotama, Elviera Putri menekankan dedikasi Ceria dalam mencapai keberlanjutan operasional melalui standar Environmental, Social, & Governance (ESG) di tingkat internasional.

“Kami dalam proses mencapai Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) 50 dan terus menunjukkan komitmen untuk mengurangi emisi karbon yang dibuktikan dengan Renewable Energy Certificate (REC),” jelas Elviera.

Ia juga memaparkan ESG Journey Plan Ceria Group yang dirancang untuk menjadi panduan strategis dalam memastikan keberlanjutan operasional perusahaan di berbagai lini bisnisnya.

“Rencana ini akan memastikan kami tidak hanya memenuhi standar keberlanjutan global tetapi juga berkontribusi pada transisi energi dunia,” pungkas Elviera.