Di Pergantian Tahun 2025, Beban Listrik Nasional Capai 39 GW •
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (tengah), melakukan konferensi pers terkait kondisi kelistrikan nasional pada malam tahun baru di Kantor PLN UID Jakarta Raya, Selasa malam (31/12).
Jakarta, – PT PLN (Persero) melaporkan bahwa beban listrik nasional pada malam pergantian tahun 2025 mencapai 39 gigawatt (GW). Dengan daya mampu pasok seluruh pembangkit mencapai 52 GW, maka masih ada cadangan daya sekitar 33 persen atau setara dengan 13 GW.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, usai turun langsung mengawal keandalan pasokan listrik saat pergantian Tahun Baru 2025 di kantor PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Selasa malam (31/12).
”Kami bersyukur, pasokan listrik di malam pergantian tahun ini dalam kondisi aman. Ini merupakan wujud komitmen PLN dalam menjalankan arahan Pemerintah dalam memberikan layanan kelistrikan yang prima bagi masyarakat, khususnya di momen spesial seperti malam pergantian tahun,” ujar Darmawan.
Untuk mengamankan pasokan di malam tahun baru 2025, PLN mengerahkan 81.591 personel siaga yang tersebar di 4.336 posko di seluruh Indonesia. Para personel tersebut dibekali peralatan lengkap, meliputi 1.792 unit genset, 735 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.282 Unit Gardu Bergerak (UGB), 370 unit crane, dan 179 Unit Kabel Bergerak (UKB).
Guna menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di pergantian tahun, PLN telah melakukan beberapa langkah antisipatif melalui assessment dan maintenance di seluruh lini operasi. PLN juga memastikan setiap potensi gangguan dapat direspons secara cepat bersamaan dengan protokol anti blackout.
Selain itu, untuk memastikan kelancaran berbagai aktivitas di periode Siaga Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang berakhir pada 8 Januari, PLN akan terus melakukan monitoring secara realtime seluruh sistem kelistrikan.
”Semuanya dalam kondisi yang prima dan juga optimal. Seluruh maintenance sudah kami lakukan sebelumnya. Sehingga sepanjang masa Siaga Nataru tidak ada kegiatan maintenance. Kami juga memastikan sistem distribusi dan sistem pelayanan pelanggan tetap berlangsung dengan baik,” ungkap Darmawan.