Dukung Ketahanan Pangan, UT Gelar Pelatihan Alat Berat •
Pembukaan pelatihan Operator Alat Barat yang diselenggarakan UT School di Merauke, Kamis (5/12).
Jakarta, – PT United Tractors Tbk (UT), melalui UT School, kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan kompetensi generasi muda Indonesia melalui pelatihan alat berat. Selain untuk melahirkan operator alat berat yang andal, pelatihan ini juga berkontribusi dalam pembukaan dan persiapan lahan food estate di wilayah timur Indonesia.
Wakil Direktur KIPL UT School, Syaifuddin Zuhri, mengatakan program pelatihan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua, mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus memberdayakan masyarakat setempat untuk berperan aktif dalam pembangunan di daerahnya.
“Program pelatihan ini diikuti oleh 10 peserta Orang Asli Papua (OAP) yang telah berhasil lolos seleksi dari total 179 pendaftar,” ujar Syaifudin, Jum’at (3/1).
Pelatihan diawali dengan Pembinaan Mental dan Sikap (Bintaslik) selama tiga hari di Markas Denzipur 11/Mit Anim, Distrik Tanah Miring, Merauke, Papua Selatan. Upacara pembukaan digelar, Kamis (5/12).
Kemudian dilanjutkan dengan lima hari pelatihan kelas (In-Class Training) dan 16 hari praktik pengoperasian dasar excavator hidrolik, dengan target waktu pengoperasian alat berat selama 10 jam per peserta. Pelatihan diakhiri dengan On-the-Job Training selama tiga bulan.
“Kami berharap seluruh peserta mampu mengoperasikan excavator hidrolik secara benar dan aman, termasuk membuat parit untuk persawahan,” jelasnya.
Pelatihan yang diselenggarakan UT School ini sebagai bentuk dukungan terhadap Program Strategis Nasional (PSN) Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah. Rencananya, akan dibuka 1 juta hektare sawah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Kesuksesan program ini membutuhkan kontribusi aktif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta.
Food Estate adalah konsep pengembangan kawasan pangan terpadu yang melibatkan berbagai aktivitas mulai dari pertanian, perkebunan, hingga peternakan, dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi pangan tetapi juga mencakup pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat setempat untuk mendukung sistem pangan yang berdaya saing.