HCML Berkomitmen Perkuat SDM Hulu Migas •

Manager HR&GA HCML, Tara Indira (kedua dari kanan), berfoto bersama para peserta yang beruntung mendapat hadiah kejutan di acara Raker SDM Hulu Migas Akhir Tahun 2024 di Jakarta, pertengahan Desember 2024 lalu.

Jakarta, – Husky–CNOOC Madura Limited (HCML) berkomitmen memperkuat sumber daya manusia sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) untuk mendukung kesinambungan produksi migas nasional. Tentunya, upaya ini dilakukan dengan tetap memperhatikan harmoni dan sinergi dengan masyarakat setempat.

Komitmen tersebut, menurut Senior Manager HCML, Listiani Dewi, kembali disampaikan dalam ‘Rapat Kerja Komunitas Sumber Daya Manusia Hulu Migas Tahun 2024”, yang digawangi oleh HCML sebagai tuan rumah di Jakarta pada 18 Desember 2024 lalu.

“Sebagai KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), kami menyadari kewajiban untuk memperkuat kualitas SDM dan memitigasi potensi persoalan yang muncul,” ujar Listiani dalam siaran pers yang diterima PETROMINER, Jum’at (10/1).

Menurutnya, persoalan yang muncul di lapangan bisa terjadi sewaktu-waktu. Misalnya dinamika antara pekerja dengan masyarakat lokal. Dalam kasus seperti ini, HCML akan berusaha untuk memahami kultur lokal sehingga bisa meminimalisir konflik di lapangan.

“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Tentunya dengan tetap mengedepankan ketaatan terhadap regulasi,” ungkap Listiani.

Selain itu, HCML juga senantiasa menghormati dan melindungi hak-hak pekerja. KKKS ini paham betul bahwa pekerja akan bisa bekerja dengan baik, karena merasa hak-hak mereka terlindungi. Salah satunya adalah hak untuk mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik dan seksual di tempat kerja.

“Kami senantiasa menaati Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 88 Tahun 2023 tentang Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja untuk menanggulangi masalah ini,” jelasnya.

Hak-hak lainnya adalah jaminan keselamatan selama bekerja. Untuk itu, HCML selalu memperhatikan prosedur dan safety dengan menekan angka kejadian hingga zero accident.

“Keselamatan menjadi aspek yang dikedepankan,” tegas Listiani.

Lebih lanjut, dia menyampaikan HCML juga sangat memahami bahwa nasib dan masa depan pekerja tak lepas dari kebijakan manajemen Perusahaan. Memang tak mudah untuk menciptakan dan mengembangkan sumber daya manusia, serta menyediakannya sesuai kesepakatan dan kebutuhan. Meski begitu, HCML siap mendukung SKK Migas agar seluruh program dan target bisa dicapai dengan sukses.

Sementara Manager HR&GA HCML, Tara Indira, menegaskan perlunya perubahan cara berpikir dalam industri hulu migas untuk bisa mencapai target produksi migas tahun 2030. Perubahan cara berpikir ini harus didasarkan pada sinergi dalam mencapai tujuan bersama dan ultimate goal untuk menjaga pasokan industri migas.

“Filosofi sederhana dalam hidup yang perlu dipegang seluruh pekerja industri migas adalah kesadaran terhadap kekuatan dan kelemahan posisi masing-masing,” ujar Tara.

Meski begitu, menurutnya, semua orang harus bisa bermanfaat bagi orang lain dan membuang ego. Harus bekerja secara tim. Berhasil sebagai tim, dan mengulang kembali sebagai tim.

“Tidak ada superman atau super woman, yang ada super team,” ungkap Tara.

Dia mengakui bahwa perubahan hanya bisa dilakukan dengan memperkuat organisasi dan Perusahaan. Setiap orang dan departemen harus memiliki budaya saling membantu, karena akan sangat berpengaruh kepada kecepatan kerja di Perusahaan.