Dibantu Pertamina Drilling, Badak LNG Terapkan IGOS • Petrominer
Pertamina Drilling menjalin kerja sama strategis dengan Badak LNG untuk menimplementasikan Integrated Gas Online System (IGOS), yakni sebuah teknologi sistem monitoring sebagai pencegahan terjadinya ledakan akibat kebocoran gas di lapangan.
Jakarta, Petrominer – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) menjalin kerja sama strategis dengan PT Badak Natural Gas Liquefaction (Badak LNG). Kolaborasi ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam industri gas bumi.
Kerja sama ini berfokus pada implementasi Integrated Gas Online System (IGOS), yakni sebuah teknologi sistem monitoring sebagai pencegahan terjadinya ledakan akibat kebocoran gas di lapangan. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman (MoU), yang ditandatangani di Kantor Pusat Badak NGL, Jakarta, Senin (20/1).
Ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, dan President Director & CEO Badak LNG, Achmad Khoiruddin,
Menurut Avep, IGOS dirancang sebagai sistem real-time monitoring yang mampu mendeteksi terjadinya kebocoran gas di lapangan yang tidak dapat teridentifikasi secara manual. Apalagi, kebocoran gas memiliki potensi terjadinya ledakan dan melepaskan gas beracun yang berbahaya bagi pekerja di lapangan.
“Dengan IGOS, pusat kendali dapat memberi tahu lokasi kejadian kepada personel respon darurat dengan lebih cepat dan tepat. Sistem ini juga dapat memprediksi arah penyebaran kebocoran gas yang mana dapat mencegah sebaran gas beracun ke lokasi lain,” jelasnya.
Lebih lanut, Avep menjelaskan bahwa manfaat IGOS bagi industri gas bumi Indonesia sangat signifikan. Dengan sistem real-time monitoring, perusahaan dapat mencegah terjadinya insiden di lapangan dan juga mengurangi potensi kehilangan gas.
“Kebocoran gas dapat terdeteksi dengan lebih cepat dan akurat sehingga dapat meminimalisir risiko safety terhadap pekerja di lapangan, masyarakat sekitar, dan juga lingkungan,” paparnya usai proses penandatanganan MoU.
Tidak hanya itu, dengan IGOS, perusahaan dapat menghemat waktu, mendapatkan informasi yang tepat, dan juga mengambil tindakan yang tepat terhadap penanggulangan insiden di lapangan. Personel perusahaan juga dapat melakukan mobilisasi dengan lebih efisien karena IGOS memberikan titik akurat seandainya terjadi sebuah insiden di lapangan.
Pada kesempatan yang sama, Achmad Khoiruddin menyampaikan bahwa sinergi antara Pertamina Drilling dan Badak LNG mencerminkan komitmen perusahaan dalam menciptakan sistem terintegrasi yang lebih efisien terhadap industri gas bumi. Hadirnya IGOS dapat membantu Perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih efektif.
“Hasil akhir yang diharapkan dari sinergi ini adalah peningkatan kapabilitas respon darurat di Badak LNG melalui integrasi Real-Time Dynamic Plume Modeling yang dilengkapi dengan sistem deteksi gas dan petir,” jelasnya.
Kolaborasi Pertamina Drilling dan Badak LNG dalam penerapan IGOS merupakan langkah signifikan bagi industri gas bumi Indonesia. Implementasi IGOS akan menjadi tonggak penting dalam modernisasi industri gas bumi Indonesia dan juga berkontribusi terhadap ketahanan energi nasional. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang komitmen bersama untuk membangun industri gas bumi Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan untuk masa depan.