Pacu Kenaikan Produksi, Menteri ESDM Apresiasi Proyek Steamflood PHR • Petrominer

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, didampingi manajemen PHR dan SKK Migas melakukan peninjauan ke wilayah kerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Bengkalis, Riau, Rabu (5/2).

Duri, Petrominer – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengapresiasi penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR) dengan metode steamflood oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) di wilayah kerja Rokan, Riau. PHR diakui juga melakukan pengembangan inovasi baik teknologi pengeboran hingga optimasi produksi hingga mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatkan produksi dan pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan Bahlil saat melihat langsung area operasi di lapangan Duri, Bengkalis, Rabu (5/2). Dia menekankan pentingnya meningkatkan produksi guna menjaga ketahanan dan kedaulatan energi nasional sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Di sini adalah salah satu pusat sumber minyak yang dimiliki PHR. Target lifting kita harus naik, tentunya dalam rangka menjaga marwah dan kedaulatan negara dalam konteks energi dan ini menjadi tanggung jawab kita semua sebagai anak-anak yang dilahirkan dari Ibu Pertiwi Indonesia,” ujar Menteri ESDM di sela-sela kunjungan kerja tersebut dengan didampingi Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, dan manajemen PHR.

Sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan energi, Bahlil menegaskan Pemerintah akan terus memberikan dukungan dan motivasi kepada PHR untuk terus semangat dalam upaya meningkatkan produksi.

“Saya yakin Pertamina mampu melakukan ini karena lifting kita itu adalah produk dari Pertamina dan dari 60 persen tersebut 25-30 persen berasal dari PHR,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Djoko juga mengapresiasi upaya PHR dalam mengoptimalkan potensi di WK Rokan melalui teknologi EOR. Injeksi uap pertama di lapangan North Duri Develelopment (NDD) Area 14 menjadi langkah maju yang signifikan di awal tahun dalam meningkatkan produksi nasional.

“Tentunya ini menjadi kabar baik bagi industri hulu migas Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah dan perusahaan dalam meningkatkan produksi minyak dan memperpanjang usia produksi lapangan-lapangan minyak di Indonesia. Metode ini diharapkan terus berjalan lancar dengan tetap mengedepankan kinerja andal dan selamat,” ujarnya.

SKK Migas, menurut Djoko, telah menyetujui usulan Plan of Development (POD) steamflood EOR atau injeksi uap di lapangan Rantaubais Tahap-1. PHR siap bergerak melakukan pengembangan lapangan minyak tersebut untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Lapangan NDD Area 14

PHR bergerak cepat dalam upaya meningkatkan produksi minyak di Zona Rokan. Sejak pertengahan Januari 2025, perusahaan ini berhasil melaksanakan Put On Injection (POI) pertama pada proyek EOR dengan metode steamflood di lapangan NDD Area 14.

PHR pun mencatatkan kinerja terbaiknya, di mana POI injector/pattern pertama tersebut dilakukan lebih cepat dari rencana semula, yakni pada Mei 2025. Dengan keberhasilan ini, PHR dapat mempercepat proses injeksi pada sumur-sumur berikutnya dan seluruh 15 injector/pattern akan diselesaikan akhir Juni 2025.

Keberhasilan ini sekaligus menjadi tonggak penting dalam pengembangan lapangan minyak di Zona Rokan. Proyek steamflood lapangan NDD Area 14 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan cadangan dan produksi minyak di blok Rokan.

“Pencapaian proyek NDD Area 14 ini merupakan hasil kerja keras segenap pekerja PHR yang terus berinovasi dalam meningkatkan produksi. Semoga proyek steamflood ini akan memberikan dampak positif dalam upaya kita untuk terus menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan.

Proyek steamflood di lapangan NDD Area 14 merupakan bagian dari strategi PHR untuk mengoptimalkan potensi reservoir minyak di blok Rokan melalui teknologi EOR. Dengan menginjeksikan uap ke dalam reservoir, viskositas minyak akan berkurang sehingga lebih mudah mengalir dan dapat diproduksikan.

Lapangan NDD Area 14 merupakan pengembangan area steamflood baru setelah alih kelola WK Rokan oleh Pertamina. Proyek pengembangan lapangan NDD Aare 14 stage-1 ini meliputi pemboran 68 sumur, dengan rincian 47 sumur produksi, 15 sumur steam injector dan 6 sumur observasi dengan estimasi cadangan total proyek sebesar 6,74 MMBO (juta barel minyak).