LIGNA Circular Bakal Diminati di LIGNA Hannover 2025 • Petrominer

Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kemenperin, Krisna Septiningrum (kedua dari kiri) bersama dengan Perwakilan Indonesia untuk Deutsche Messe dan LIGNA, Paula Yahya (kedua dari kanan), serta team Pro Fair Indonesia (ProFi).

Jakarta, Petrominer – Pameran internasional LIGNA 2025 akan digelar di Hanover, Jerman 26-30 Mei 2025. Salah satu format yang ditawarkan adalah Ligna.Circular.

Perwakilan Indonesia untuk Deutsche Messe dan LIGNA, Paula Yahya, menjelaskan bahwa pameran ini akan menampilkan berbagai peralatan, permesinan, dan sistem tercanggih pengerjaan serta pemrosesan kayu. Event ini akan diisi dengan tiga tema utama terkait keterhubungan, keberlangsungan dalam sistem produksi, serta kayu teknik.

“LIGNA.Circular secara khusus berfokus pada berbagai aspek penciptaan nilai secara sirkular, termasuk inovasi berkelanjutan dalam berbagai proses material dan produk. Termasuk di dalamnya kemajuan apa yang telah dicapai dalam proses pengerjaan dan permesinan, material bahan baku dan proses serta hasil daur ulang, juga desain produk,” ungkap Paula.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian, Krisna Septiningrum, mengakui pameran ini cukup menarik bagi pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang teknologi industri pengolahan kayu. Apalagi, semenjak pandemi permintaan untuk renovasi properti dan interior meningkat dibandingkan kondisi tahun-tahun sebelum pandemi.

Menurut Krisna, setelah tahun 2018 terutama di masa pandemi, ketika orang tidak dapat beraktivitas ke luar rumah,  mereka berupaya menjadikan tempat tinggal mereka menjadi semakin nyaman. Caranya adalah dengan merubah desain interior rumah maupun menata ulang furniture di dalam rumahnya.

“Perubahan budaya tersebut menjadikan naiknya permintaan di bidang interior. Kondisi tersebut juga tercermin dari peningkatan ekspor furnitur dan interior dibanding sebelum masa pandemi,” jelasnya.

Meski begitu, berdasarkan data olahan dari Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kemenperin, kinerja ekspor industri furnitur (HS 9401-9403) tahun 2023 mencapai nilai US$ 1,85 miliar. Angka ini turun 25 persen dari tahun 2022 yang sebesar US$ 2,47 miliar. Eksportir terbesar furnitur dunia tahun 2023 adalah China, diikuti Vietnam, Jerman, dan Italia. Sedangkan  Indonesia berada di urutan 21 dunia.

Peluang produk furnitur Indonesia berpotensi untuk terus ditingkatkan. Hal ini berdasarkan analisis pendukungnya berupa pertumbuhan sektor properti yang tinggi di pasar non tradisional contohnya India dan Timur Tengah, potensi penggunaan produk-produk dengan kandungan lokal tinggi serta prioritas dalam pengadaan pemerintah. Kenaikan permintaan produk ramah lingkungan dan bertumbuhnya investasi juga menjadi peluang bagi produk Indonesia.

Potensi tersebut juga didukung dengan kekuatan Indonesia dari sisi ketersediaan bahan baku yang cukup besar, didukung ketersediaan fasilitasi pusat logistik bahan baku industri furnitur, dukungan dari pemerintah yang melarang ekspor bahan baku, teknologi dan variasi kayu teknik yang kian beragam, teknologi dan variasi furnitur berbahan baku non-solid wood semakin beragam, serta sistem rantai pasok bahan baku yang semakin baik.

Kondisi tersebut mendorong partisipasi Indonesia baik sebagai peserta maupun menyaksikan pameran yang konfirmasi kehadirannya sudah mencapai lebih dari 1.200 peserta di atas lahan seluas lebih dari 112 ribu m2 yang kebanyakan bergerak di bidang industri mebel, industri pengerjaan kayu, industri panel berbasis kayu, dan industri penggergajian.

LiGNA 2025 dibentuk sebagai tren bagi industri yang perusahaan-perusahaannya dimulai dari kerajinan skala kecil sampai perusahaan besar, menawarkan program pendukung yang beragam disesuaikan dengan industri pengerjaan dan pemrosesan kayu. Rangkaian acaranya dikemas dalam format LIGNA.FutureSquare, LIGNA.Recruiting, LIGNA.Stage, dan LIGNA.Campus, berdampingan dengan dua format menarik terbaru yang digelar pada edisi ulang tahun ke-50, yakni LIGNA.Circular dan LIGNA.TruckStop.