Pemboran 5 Sumur JOB Tomori Rampung Lebih Cepat • Petrominer
Rig PDSI #04.3/N110-M di salah satu lokasi sumur pengembangan di blok Senoro-Toili, Sulawesi Tengah.
Luwuk, Petrominer – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) kembali menorehkan prestasi gemilang. Kali ini sukses menyelesaikan pengeboran lima sumur di wilayah kerja blok Senoro-Toili, Sulawesi Tengah, jauh lebih cepat dari yang direncanakan.
Proyek yang semula ditargetkan rampung dalam 210 hari, berhasil dituntaskan hanya dalam 160 hari. Untuk kegiatan pengeboran di lapangan migas yang dikelola Joint Operating Body (JOB) Tomori ini, Pertamina Drilling menggunakan RIG PDSI#04.3/N110-M dengan kapasitas 1.500 HP.
“Ini adalah pencapaian luar biasa dari tim Pertamina Drilling dan seluruh pihak yang terlibat di JOB Tomori. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen kami untuk terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam setiap operasi pengeboran,” ujar Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, Rabu (26/2).
Kelima sumur tersebut adalah SNR-15RE (Re-Entry), SNR-16, SNR-18, SNR-19, dan SNR-20. Empat diantaranya merupakan sumur pengembangan (development) dan satu sumur merupakan sumur Re-Entry yang lebih kompleks.
Pengeboran empat sumur development telah dilaksanakan sejak Mei hingga Desember 2024. Sementara pengerjaan sumur Re-Entry dimulai bulan Desember dan masih berlangsung hingga saat ini. Dengan target 8 sumur (4 Sumur Eksploitasi, 3 Sumur Re-Entry dan 1 Sumur Sidetrack).
Kedalaman rata-rata kelima sumur tersebut berkisar antara 2.100 hingga 2.700 meter MD (Measured Depth). Kompleksitas tantangan dalam pengeboran sumur-sumur ini tidak menghalangi tim Pertamina Drilling untuk bekerja dengan optimal.
Keberhasilan penyelesaian pengeboran lima sumur JOB Tomori ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan produksi minyak dan gas (migas) nasional. Dengan beroperasinya sumur-sumur baru ini, diharapkan dapat menambah volume produksi migas dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional.
Dalam proyek ini, Pertamina Drilling mencatat Total Recordable Incident Rate (TRIR) sebesar 0 selama proyek. Artinya, tidak ada insiden yang menyebabkan cedera atau kerugian yang signifikan selama 3.839 jam kerja yang telah dilakukan. Hal ini membuktikan komitmen kuat Pertamina Drilling terhadap keselamatan kerja.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami. Kami memastikan bahwa seluruh pekerja dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai dan mengikuti prosedur kerja yang aman,” ujar Avep.
Keberhasilan Pertamina Drilling dalam menyelesaikan proyek ini lebih cepat dan efisien dari yang direncanakan ini menunjukkan beberapa poin penting. Diantaranya perencanaan yang matang. Perencanaan yang detail dan komprehensif menjadi fondasi utama keberhasilan proyek. Ini termasuk pemilihan teknologi yang tepat, perhitungan risiko yang akurat, dan alokasi sumber daya yang efisien.
“Ke depan, Pertamina Drilling berharap dapat terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja operasionalnya, serta berkontribusi secara signifikan dalam mendukung target produksi migas nasional. Keberhasilan di JOB Tomori ini dapat menjadi contoh (benchmark) bagi proyek-proyek pengeboran lainnya di seluruh Indonesia,” ungkap Avep.

