Andalkan Teknologi STAL, TGEM Targetkan Produksi 3.200 Ton MHP Nikel •

Tumpukan Katalis Bekas Berbasis Nikel (Nickel-Based Spent Catalyst). Teknologi STAL milik TGEM mampu mengekstraksi nikel dari limbah industri yang telah diproses, seperti katalis bekas berbasis nikel yang telah diproses.

Jakarta, – Trinitan Green Energy Metals (TGEM) telah menetapkan target strategis untuk memproduksi 3.200 ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) di tahun 2025. Target ini sejalan dengan keberhasilan peningkatan kapasitas produksi TGEM di fasilitas GO STAL pada kuartal terakhir tahun 2024.

Kepala Pengembangan & Manajemen Proyek TGEM, Rama A. Panjaitan, mengatakan target pertumbuhan ini merupakan bukti komitmen TGEM dalam memenuhi permintaan global yang terus meningkat terhadap solusi nikel berkelanjutan. Apalagi selama ini, TGEM dikenal sebagai pelopor dalam teknologi pengolahan nikel Kelas 1 yang berkelanjutan.

“Untuk mencapainya, kami fokus melayani pasar ekspor utama, termasuk Korea dan Jepang, sambil terus menjajaki peluang di wilayah-wilayah dengan permintaan tinggi lainnya,” ungkap Rama dalam siaran pers yang diterima PETROMINER, Selasa (14/1).

Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa untuk mencapai target tersebut, TGEM terus menyempurnakan teknologi Step Temperature Acid Leach (STAL) miliknya dengan memperluas kemampuan memproses berbagai jenis material. Kemajuan dalam teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mengolah tidak hanya bijih laterit tetapi juga limbah industri yang telah diproses, seperti katalis bekas yang telah diproses.

“Kemampuan yang ditingkatkan ini menandai langkah signifikan menuju praktik ekonomi sirkular, dengan memasukkan kembali bahan limbah ke dalam proses produksi dan mengurangi dampak lingkungan secara signifikan,” jelas Rama.

Kemajuan ini mencerminkan hasil dari bertahun-tahun penelitian dan pengembangan, memperkuat peran TGEM dalam memajukan teknologi ekstraksi nikel yang ramah lingkungan yang dikembangkan oleh orang Indonesia. Dengan kemampuan yang ditingkatkan ini, TGEM memberikan kontribusi nyata terhadap produksi nikel yang berkelanjutan, mendukung tujuan dekarbonisasi global, dan memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk solusi nikel berkualitas tinggi.

“Hal ini menjadi sangat penting untuk pasar utama seperti kawasan Barat, di mana standar kualitas dan keberlanjutan yang ketat menjadi prioritas,” ujarnya.

Pasar Barat

Sebagai bagian dari pertumbuhan strategisnya, TGEM secara aktif memperluas jejaknya di pasar Barat. Seperti diketahui, permintaan akan solusi nikel Kelas 1 yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi di pasar Barat terus meningkat.

“TGEM berada pada posisi unik sebagai satu-satunya perusahaan yang mampu memenuhi persyaratan ketat pasar Barat. Teknologi STAL yang inovatif memastikan kami siap untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari industri-industri yang mematuhi standar keberlanjutan dan produksi yang ketat,” ungkap Rama.

Tidak hanya itu, TGEM juga memperkuat hubungan dengan mitra-mitra di kawasan Barat untuk memastikan rantai pasok nikel yang bertanggung jawab secara lingkungan tetap dapat diandalkan. Produksi MHP TGEM, dengan kandungan nikel yang melebihi 50 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 30-40 persen. Hal ini memposisikan perusahaan sebagai pemasok utama untuk pasar Barat, di mana standar kualitas dan keberlanjutan yang ketat sangat penting.

Menurutnya, penerapan Teknologi STAL TGEM sejalan dengan inisiatif Zero Waste kami dengan mengubah residu menjadi produk sampingan yang bernilai tambah. Inisiatif ini menghilangkan kebutuhan akan manajemen residu jangka panjang dan menawarkan alternatif ramah lingkungan dibandinkan metode produksi MHP High Pressure Acid Leach (HPAL) yang biasa digunakan, yang telah dikritik karena menghasilkan tailing yang signifikan dan menimbulkan risiko lingkungan jangka panjang.

“Dengan menerapkan prinsip Zero Waste ini, TGEM membuka jalan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dalam produksi nikel,” tegas Rama.