Antusiasnya Pelaku Usaha di Pameran Audio Visual & Lighting •

Seremoni pembukaan Pameran PRO AVL di Hall D2 JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Selasa (29/10).

Jakarta, – Pemerintah dan pelaku usaha antusias menanggapi mulai bangkitnya bisnis dan expo serta pameran bidang teknologi audio, visual, LED dan lighting (AVL). Kebangkitan ini terjadi sejak ekonomi kembali menggeliat pasca pandemi akibat Covid-19 tahun 2020.

Menurut Direktur Industri Kreatif Musik, Film, dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Mohammad Amin Abdullah, setelah pandemi berlalu, hampir setiap bulan gencar dilaksanakan bermacam-macam pameran, termasuk pameran di bidang audio visual. Bidang penyiaran (broadcasting) yang berkembang saat ini dinilai berpotensi menyampaikan informasi seketika secara real time.

“Kami melihat berbagai pameran di bidang audio video, visual dan teknologi digital pendukungnya ke depan akan menjadi potensi yang tidak hanya bertujuan memperluas jangkauan siar, namun secara ekonomi juga menjadi ajang pemasaran strategis produk-produk, serta memungkinkan terjadinya alih teknologi,” ujar Amin Abdullah dalam sambutannya secara virtual dalam acara pembukaan Pameran PRO AVL 2024, Selasa (29/10).

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan harapannya agar pameran kelas internasional ini bisa memperkuat posisi industri kreatif Indonesia. Tidak hanya itu, event ini diharapkan juga bisa membuka peluang kerjasama yang lebih besar.

Pameran PRO AVL digelar di Hall D2 JIEXPO Kemayoran, Jakarta, dan akan berlangsung sampai 31 Oktober 2024. Ajang ini menghadirkan perkembangan teknologi mutakhir di bidang audio, visual, LED dan lighting serta musik yang semakin pesat seiring dengan kemajuan era digital yang terus berlangsung.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Ketua bidang Organisasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Yuno Abeta Lahay, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan pameran audio, visual, LED, lighting, dan musik ini. Apalagi, bidang ini secara terintegrasi menjadi supporting dari bisnis hotel dan event yang dirasakan mulai bertumbuh kembali selama beberapa tahun terakhir.

“Dengan mulai diadakannya kembali berbagai aktivitas organisasi, partai politik termasuk juga kegiatan pemeritah, maka aktivitas ini erat kaitannya dengan perkembangan teknologi audio video dan digital,” ujar Yuno.

Dia mengungkapkan, selama Januari sampai Agustus 2024, tingkat hunian hotel dan restoran mengalami penurunan sampai 50 persen. Namun omzetnya justru alami kenaikan sampai di atas 6 persen yang dikontribusi oleh berbagai penyelenggaraan pertemuan dan pameran, dengan pangsa mencapai lebih dari 60 persen.

“Ini terjadi karena pihak hotel dan restoran sudah mulai leluasa menaikkan harga sewanya, setelah pendapatan mereka sempat drop saat pandemi Covid-19,” ujar Yuno.

Sementara Chief Executive Officer (CEO) Krista Exhibitions, Daud D Salim, menyampaikan pameran ini diharapkan dapat mendorong pengembangan kreativitas dan produktivitas di sektor seni dan manufaktur Indonesia sehingga terus berkembang. Pameran PRO AVL ini akan diadakan secara rutin setiap tahunnya.

“Pameran ini menjadi wadah penting bagi masyarakat dan pelaku industri untuk lebih mengenal standar kualitas produk dalam industri musik, audio, visual, dan lighting di Indonesia. Sebenarnya kualitas produk Indonesia di bidang ini tidak kalah dengan negara-negara maju yang sudah memiliki brand global,” kata Daud.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar sebagai produsen alat musik, baik modern maupun tradisional, yang mampu bersaing di pasar internasional. Pameran PRO AVL 2024 bisa menjadi ajang strategis untuk branding, pemasaran, dan penjualan produk unggulan Indonesia di mancanegara, khususnya di bidang audio, visual, lighting, dan musik.

“Melalui pameran PRO AVL ini, kami ingin memperkuat posisi industri kreatif Indonesia di mata dunia, sekaligus membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak internasional,” ujar Daud.