Bagi PHR, Kesetaraan Gender Bukanlah Wacana • Petrominer

Perwira PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) saat melaksanakan aktivitas pekerjaan dalam mendukung ketahanan energi nasional.

Pekanbaru, Petrominer – Pernahkah Anda membayangkan perempuan berbalut seragam coverall berdiri tegap di anjungan minyak, memimpin operasi pengeboran? Di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), pemandangan itu bukan lagi anomali, melainkan realitas yang membanggakan. Bahkan juga di ruang kendali, laboratorium, hingga lapangan terpencil, perempuan Rokan membuktikan kompetensi dan dedikasi mereka untuk ketahanan energi.

Ini merupakan realisasi dari komitmen PHR untuk memperkuat kebijakan inklusif dan kesetaraan gender di tempat kerja. Bahkan, jumlah pekerja perempuan terus bertambah, hingga kini, 11 persen pekerja merupakan perempuan.

“Dulu, perempuan di industri migas sering dipandang sebelah mata. Tapi di PHR, ada kesetaraan gender, kontribusi dan kompetensi itu setara. Semua pihak memahami bahwa kesetaraan gender adalah baik bagi perusahaan. Kami meyakini bahwa inclusivity, salah satunya kesetaraan gender, adalah hal yang harus dijaga dan dipertahankan karena menjadikan perusahaan lebih baik,” ungkap VP Human Capital Regional 1 Sumatera, Sanon Sitanggang, Sabtu (8/3).

Menurut Sanon, PHR memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki pada semua level. Hal ini diwujudkan dalam kebijakan yang disusun maupun keseharian dalam lingkungan kerja bagi seluruh Perwira (pekerja Pertamina).

Kebijakan inklusif dan kesetaraan gender telah diimplementasikan PHR di semua lini, mulai dari rekrutmen hingga promosi jabatan. Kesempatan yang sama diberikan tanpa memandang jenis kelamin. Perempuan-perempuan Rokan tak lagi terbelenggu stereotip, mereka bebas berkarya dan meraih mimpi.

PHR juga gencar mengedukasi seluruh Perwira tentang pentingnya lingkungan kerja yang saling menghormati. “Respectful Workplace” menjadi panduan dan memastikan setiap karyawan memahami pentingnya keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.

“Kami ingin menciptakan ruang kerja yang aman dan nyaman bagi semua. Keberagaman adalah kekuatan, dan kesetaraan adalah kunci harmoni,” kata Sanon.

Dalam momentum Hari Perempuan Internasional (Women International Day) 2025 dengan tema “Accelerate Action,” PHR menjadi panggung refleksi dan pembuktian bahwa perempuan-perempuan Rokan, dengan segala kompetensi dan dedikasi, mendobrak batasan yang selama ini membelenggu. Mereka hadir bukan sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai motor penggerak, inovator, dan pemimpin masa depan.

Di balik industri migas yang terkenal maskulin, PHR membuktikan bahwa kesetaraan gender bukan wacana. Perempuan-perempuan di PHR telah mendobrak sekat, dan mengukir prestasi. Mereka adalah bukti nyata bahwa perempuan bisa menjadi motor penggerak kemajuan di industri migas.