BHP Mulai Bangun Pilot Plant Pengolahan Bijih Besi Rendah Karbon

Jakarta,TAMBANG, Satu lagi terobosan dilakukan perusahaan tambang terdiversifikasi, BHP dengan mulai membangun pilot project pabrik peleburan bijih besi rendah karbon. Electric Smelting Furnace akan dibangun di Australia dengan menggandeng perusahaan teknologi global Hatch.

Dijelaskan bahwa fasilitas ini akan memperlihatkan cara menurunkan intensitas karbon dioksida (CO2) dalam produksi baja yang sumbernya dari bijih besi yang diproduksi dari tambang milik BHP yakni Pilbara.

Dalam pabrik skala percontohan ini, produsen bijih besi, produsen baja dan perusahaan penyedia teknologi akan berkolaborasi untuk menghasilkan pabrik yang lebih ramah lingkungan.

Fasilitas ini nantinya akan menguji dan mengoptimalkan produksi besi dari ESF, tungku jenis baru yang sedang dikembangkan produsen baja terkemuka dan perusahaan teknologi yang menargetkan baja dengan intensitas emisi CO2 rendah. ESF mampu memproduksi baja dari bijih besi menggunakan listrik terbarukan dan hidrogen menggantikan batu bara kokas, bila dikombinasikan dengan langkah direct reduced iron (DRI).

Dalam penjelasannya, BHP mengatakan ESF ini akan meniptakan pengurangan lebih dari 80% dalam intensitas emisi CO2 dan berpotensi dicapai pemrosesan bijih besi Pilbara melalui jalur DRI-ESF, dibandingkan dengan rata-rata industri saat ini untuk rute tanuh baja yang konvensional.

“Kami melihat proses ESF sebagai terobosan penting dalam mengurangi intensitas emisi karbon dari produksi baja secara signifikan dan memberikan peluang untuk bijih besi dari tambang Pilbara kami. Industri baja telah mengidentifikasi ESF sebagai opsi yang layak untuk menggunakan bahan baku yang lebih luas dan perusahaan baja secara global sedang mencari untuk membangun pabrik ESF skala komersial sebagai bagian dari peta jalan pengurangan emisi CO2 mereka,” ungkap Kepala komersial BHP Vandita Pant.

Dijelaskan pula bahwa ESF memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam input bahan baku, mengatasi hambatan utama untuk adopsi yang lebih luas dari rute produksi rendah emisi CO2 lainnya, seperti penggunaan tungku listrik yang dirancang hanya untuk baja bekas dan DRI bermutu tinggi. ESF juga memiliki potensi untuk diintegrasikan ke dalam unit produksi hilir pabrik baja yang sudah ada.