Bijih Tembaga Tahan Api: Jenis, Tantangan Pengolahan & Solusinya 2025


⊗ Tingkat pemulihan rendah

Alasan utama fenomena ini terletak pada kompleksitas keadaan mineral. Misalnya, bijih tembaga sulfida sering hidup berdampingan secara padat dengan pirit, membuatnya sulitnya mencapai pembebasan individu melalui penghancuran konvensional. Lebih-lebih lagi, bijih tembaga oksida dengan mudah membentuk pasif film pada permukaannya, menghambat pembubaran ion tembaga. Selain itu, beberapa bijih mengandung sejumlah besar mineral yang mudah membentuk lumpur, yang tidak hanya mengganggu stabilitas buih flotasi tetapi juga menyerap reagen benefisiasi, sehingga semakin mengurangi efisiensi perolehan tembaga.

⊗Konsumsi dan Biaya Energi Tinggi

Untuk mencapai pembebasan sulfida yang cukup atau paparan oksida yang efektif, bijih biasanya perlu digiling hingga tingkat mikron, yang dapat memerlukan daya 30% lebih besar dari ball mill dibandingkan bijih tembaga konvensional. Kedua, karena aktivitas permukaan mineral yang buruk Proses flotasi membutuhkan aktivator yang mahal dalam jumlah besarketika pencucian bijih oksida bergantung pada bahan pelindian dosis tinggi. Yang lebih menantang lagi adalah bahwa karbon organik dalam bijih tembaga berkarbon lebih suka menyerap reagen, sehingga memerlukan penambahan inhibitor tambahan.

⊗Risiko Pencemaran Lingkungan

Air limbah asam yang dihasilkan dari oksidasi sulfida mengandung logam berat seperti arsenik dan kadmium. Metode netralisasi kapur tradisional menghasilkan lumpur beracun yang sulit disimpan, sehingga mencemari tanah dan sumber air di sekitarnya. Proses pencucian asam bertekanan tinggi menghasilkan air limbah yang sangat asam; netralisasi yang tidak tuntas akan sangat mengancam ekosistem dan menimbulkan biaya pengolahan yang tinggi. Reagen organik sisa di tailing flotasi mungkin terus melepaskan toksisitas, sementara itu degradasi sianida yang tidak sempurna menimbulkan risiko ekologi jangka panjang. Peraturan lingkungan yang semakin ketat memaksa industri untuk mencari solusi yang lebih ramah lingkungan.