Bos OJK Cerita Lebih dari 5 Tahun Tak Pernah ke Bank: Semua Menggunakan Gadget

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso mengingatkan para pelaku sektor keuangan untuk bertransformasi ke teknologi digital. Transformasi tersebut mesti dilakukan dalam layanan maupun operasi bisnis untuk bisa bersaing ke depannya.

“Saya sendiri sudah lebih dari lima tahun enggak pernah datang ke bank. Enggak pernah. Semua kebutuhan layanan finansial menggunakan gadget, di dalam negeri dan luar negeri. Enggak pernah,” ujar Wimboh Santoso dalam Indonesia Fintech Summit 2021, Sabtu, 11 Desember 2021.

Sebagai pendukung transformasi tersebut berbagai proses bisnis harus disiapkan. Misalnya, bisnis harus menggunakan proses robotik agar optimal. Teknologi tersebut juga harus didukung dengan konektivitas 5G.

“Kalau touchdown di beberapa negara lain semua sudah 5G, lebih cepat dan coverage luas,” tutur Wimboh. Teknologi lain yang harus disiapkan adalah cloud data, internet of things, dan analisis big data.

Wimboh mengatakan OJK sudah mengembangkan teknologi big data analitical sampai kecerdasan buatan atau artificial intelligence untuk pengawasan bank. Sehingga proses pengawasan bank tidak lagi dilakukan secara fisik.

“Datang secara fisik kalau ada masalah serius dan ingin ketemu dengan manajemen. yang lain tidak,” tutur dia. Berbagai informasi dapat diperoleh melalui aplikasi yang dikembangkan khusus. Dengan demikian, berkirim data bisa dilakukan dari kantor.

Ke depannya, Wimboh mengatakan analisis juga bisa dilakukan secara lebih canggih, tak hanya data dari bank, melainkan dari segala penjuru. Melacak seseorang dan bisnisnya pun bisa dilakukan secara lebih mudah.

Menurut dia, adanya transformasi teknologi ini bisa dilakukan dengan kerja sama dan membutuhkan kerja sama semua sektor. “Ini luar biasa dan butuh diskusi yang lebih dalam,” ujar Wimboh.

Baca Juga: Terdakwa Pengelolaan Dana Asabri Dituntut Hukuman Mati, BEI dan OJK Buka Suara