BUMA Australia Raih Kontrak Baru Senilai Rp598,7 Miliar

ALOKE PICTURES BY PUTRADJOHAN

Jakarta,TAMBANG,- PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (“BUMA”), melalui anak perusahaannya di Australia, BUMA Australia Pty Ltd (“BUMA Australia”), telah memperoleh kontrak baru dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA). Kontrak ini terkait penyediaan jasa pertambangan di tambang Saraji, sebuah tambang batu bara metalurgi (metallurgical coal) yang berlokasi di Bowen Basin, Queensland tengah, Australia.

Kontrak dari BMA senilai AUD60 juta atau setara dengan Rp598,7 miliar berlaku untuk jangka waktu kontrak lebih dari 18 bulan dengan rata-rata produksi tahunan yang diperkirakan sekitar 7 mbcm per tahun. BUMA Australia akan menambang lokasi penambangan baru (pit) yang akan dibuka di Tambang Saraji oleh BMA.

Tambang Saraji pertama kali dikembangkan pada 1974 dan merupakan salah satu tambang batu bara terbesar di Australia dengan cadangan batu bara yang dapat diperoleh kembali. Kontrak tersebut juga mencakup opsi perpanjangan tambahan selama 18 bulan.

“Kami sangat berbahagia dapat memperluas kemitraan kami dengan BMA dan telah terpilih untuk kontrak baru ini untuk menyediakan layanan pertambangan di tambang Saraji. Sebagai perusahaan, kami memprioritaskan kepentingan pelanggan kami, yang kami yakini menjadi dasar hubungan jangka panjang kami dengan mitra-mitra terkemuka kami,”terang Presiden Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk, Ronald Sutardja.

Dijelaskan pula dedikasi dan keahlian tim DOID di industri pertambangan, khususnya dalam mempromosikan dan mematuhi praktik pertambangan yang baik, telah memperkuat hubungan dengan para pelanggan. “Di saat yang sama membuka pintu untuk peluang-peluang baru. Kontrak ini menjadi bukti komitmen Delta Dunia yang tak
tergoyahkan dalam memperluas portofolio dan meningkatkan kegiatan pertambangan batu bara metalurgi kami,”tambah Ronald.

Ia mengaku bangga dapat memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin industri dan sangat menantikan untuk memberikan kontribusi bagi kesuksesan klien dan mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan.

Porsi Batubara Metalurgi Terus Meningkat

Dijelaskan pula bahwa pada tahun 2022, Perseroan telah berhasil memperluas diversifikasi portofolio melalui ekspansi kegiatan operasional penambangan batu bara metalurgi (metallurgical coal), yang menyumbang 13% dari pendapatan Perseroan, sedangkan 87% sisanya berasal dari operasi penambangan batu bara berjenis termal (thermal coal).

Ke depannya, Perseroan akan terus berdedikasi untuk lebih meningkatkan diversifikasi bisnis dengan berfokus pada peningkatan kegiatan rehabilitasi lokasi tambang dan pengembangan proyek infrastruktur di Indonesia.

Selain itu, Perseroan juga berkomitmen untuk mengurangi ketergantungannya pada thermal coal sehingga pendapatan grup (group revenue) dari thermal coal menjadi kurang dari 50% pada tahun 2028. Seluruh upaya tersebut sejalan dengan dedikasi Perseroan dalam menjalankan komitmen pengelolaan lingkungan, tanggung
jawab sosial, serta tata kelola yang kuat.

Perseroan juga berkomitmen dalam menjalankan upaya keberlanjutan secara konsisten dengan berpedoman pada prinsip Environment, Social and Government (ESG) yang solid.

Kontrak baru ini menegaskan kepemimpinan BUMA Australia di Bowen Basin. Saat ini, BUMA Australia menyediakan layanan awal penambangan dalam kegiatan tambang terbuka (pre-strip) dan penambangan batu bara di tiga tambang BMA di Queensland: Blackwater, Goonyella Riverside, dan Saraji.

“Kami bangga dengan hubungan jangka panjang kami dengan BMA, produsen dan pemasok batu bara metalurgi lintas samudra terbesar di Australia, dan kami senang
telah mendapatkan kontrak baru untuk tambang Saraji ini,”terang Colin Gilligan, CEO BUMA Australia.

Ia menambahkan penghargaan kontrak ini menegaskan kepercayaan pelanggan kami yang berkelanjutan terhadap profesionalisme perusahaan dan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis mereka.

“Hal ini juga mencerminkan rekam jejak ekstensif tim profesional BUMA Australia
dalam memberikan layanan pertambangan yang aman, efisien, dan konsisten untuk proyek tambang batu bara BMA,”ujar Colin.

Manajemen pun berharap perpanjangan kontrak ini dapat semakin memantapkan rekam jejak Perseroan dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan Perseroan, seiring dengan rekor keberhasilan kinerja bisnis 2022 lalu dalam seluruh area operasionalnya.

Sebagaimana diketahui, di tahun 2022, Perseroan mencatatkan kinerja keuangan terbaik sepanjang operasional Perseroan dengan membukukan pendapatan (revenue) sebesar USD1.554 miliar dan laba bersih (net profit) sebesar USD29 juta.

Dari sisi operasional, kinerja Overburden removal mencapai 547 mbcm pada tahun 2022 atau naik 68% dari tahun ke tahun. Sementara produksi batu bara (coal production) juga meningkat menjadi 87 juta ton pada tahun 2022 atau meningkat 61% year-on-year.

Perseroan juga secara aktif mengelola posisi utang (debt position), mengurangi hutang bersih (net debt) menjadi EBITDA dari 3x di tahun 2021 menjadi 2x di tahun 2022. Dimana sekitar 60% dari hutang tersebut akan jatuh tempo di tahun 2026 atau sesudahnya.