Pengaruh Transisi Energi Baru Terbarukan dalam Industri Pertambangan
About Lesson

Tantangan Konsumsi Energi di Industri Pertambangan:

Industri pertambangan menghadapi tantangan signifikan terkait konsumsi energi karena proses penambangan dan pengolahan mineral memerlukan energi yang sangat besar. Penggunaan energi tinggi dalam operasi tambang sering kali mengakibatkan biaya operasional yang tinggi dan ketergantungan pada sumber energi yang tidak berkelanjutan. Selain itu, energi yang digunakan dalam proses pengolahan mineral, seperti pemanasan dan penggilingan, dapat menjadi faktor utama dalam emisi gas rumah kaca dan dampak lingkungan lainnya.

Sumber Energi Tradisional di Industri Pertambangan:

Di industri pertambangan, sumber energi tradisional yang umum digunakan meliputi bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batubara. Sumber energi ini digunakan untuk menjalankan mesin dan peralatan berat, serta untuk menghasilkan panas dalam proses pengolahan. Meskipun bahan bakar fosil dapat menyediakan energi dalam jumlah besar, penggunaannya sering kali terkait dengan dampak lingkungan yang serius, termasuk pencemaran udara, air, dan tanah, serta kontribusi terhadap perubahan iklim global.

Dampak Lingkungan dari Penggunaan Energi Fosil:

Penggunaan energi fosil di industri pertambangan memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Emisi karbon dioksida dan polutan lainnya dari pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi terhadap pemanasan global dan pencemaran udara. Selain itu, proses ekstraksi dan pengolahan bahan bakar fosil dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem, pencemaran tanah dan air, serta dampak negatif pada kesehatan manusia. Oleh karena itu, beralih ke sumber energi terbarukan dan lebih ramah lingkungan merupakan langkah penting untuk mengurangi dampak negatif dan mendukung keberlanjutan dalam industri pertambangan.