Danantara untuk mengumumkan struktur organisasi penuh, berpotensi termasuk mantan presiden
Jakarta. Dana kekayaan negara Indonesia, Danantara, akan mengungkap struktur organisasi penuh minggu depan, yang mungkin termasuk mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko “Jokowi” Widodo di dewan penasehatnya, CEO Rosan Roeslani mengumumkan pada hari Rabu.
Kedua mantan pemimpin hadir di atas panggung ketika Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Danantara pada 24 Februari.
Menurut Rosan, semua posisi dalam dana akan diisi oleh para profesional yang berkualifikasi tinggi berdasarkan prestasi.“Presiden telah menginstruksikan kami untuk memilih kandidat terbaik untuk Danantara, memastikan tidak ada kronisme dalam proses seleksi. Kami berkomitmen untuk memilih individu yang paling kompeten, baik dari Indonesia maupun di luar negeri,” kata Rosan setelah pertemuan dengan presiden di Istana Negara di Jakarta.
Dia menekankan bahwa Danantara adalah lembaga investasi nasional yang dirancang untuk memperkuat ekonomi dan, yang lebih penting, menghasilkan peluang kerja.
Tim seleksi independen saat ini bertugas menunjuk kandidat yang paling cocok untuk posisi kunci sambil mempertahankan koordinasi yang erat dengan presiden.
Memperluas kepemimpinan dan struktur
Tim kepemimpinan saat ini termasuk Rosan Roeslani sebagai CEO, Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer, dan Donny Oskaria sebagai chief operating officer. Dewan Pengawas dipimpin oleh Menteri Perusahaan milik Negara Erick Thohir, dengan kepala mantan Otoritas Layanan Keuangan (OJK) Muliaman Hadad melayani sebagai asisten.
Sebelum Danantara menjadi operasional penuh, organisasi akan berkembang untuk memasukkan dewan penasihat, dewan etika, komite audit, dan komite investasi.
“Kami akan secara terbuka mengumumkan daftar lengkap individu yang dihormati dengan rekam jejak bersih dan keahlian yang relevan minggu depan,” Rosan mengkonfirmasi.
Visi strategis dan tujuan investasi
Tujuan langsung Danantara adalah untuk mendapatkan $ 20 miliar dalam pendanaan awal, dengan rencana jangka panjang untuk mengelola $ 900 miliar aset, terutama bersumber dari perusahaan milik negara Indonesia (BUMN).
Dana ini bertujuan untuk menginvestasikan kembali SOE dividen menjadi sektor strategis seperti energi terbarukan, ekonomi hijau, dan industrialisasi pertambangan, mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang negara itu.
Selain itu, Danantara akan berfungsi sebagai mekanisme pendanaan alternatif untuk proyek -proyek pemerintah utama, mengurangi ketergantungan pada anggaran negara sambil menumbuhkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Tag: Kata kunci: