Di Enlit Asia, Pemangku Kepentingan Tegaskan Komitmen Akselerasi Transisi Energi •

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasojo, pada pembukaan ajang Enlit Asia 2023, Selasa (14/11). Acara yang digelar di ICE BSD, Tangerang, ini berlangsung sampai 16 Nopember 2023.

Tangerang, – Para pemangku kepentingan di sektor energi kembali berkumpul dalam pameran energi yang diselenggarakan dalam rangka Hari Listrik Nasional (HLN) ke-78, Enlit Asia 2023 di Indonesia Convention Exhibition, BSD, pada 14-16 November 2023. Penyelenggaraan acara ini yang dibuka, Selasa (14/11), untuk menunjukkan dukungan, solusi, serta berkolaborasi dalam upaya mendorong transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission tahun 2060.

Acara dibuka dengan penekanan tombol yang dilakukan secara bersama oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Yudo Dwinanda Priadi, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, Ketua Dewan Pengawas MKI sekaligus Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasojo, CEO of Clarion Events Asia, Richard Ireland, Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), Evy Haryadi, serta Sekretaris Jenderal MKI & Ketua Pelaksana HLN78, Arsyadany G. Akmalaputri.

Dalam sambutannya, Nezar menyampaikan komitmen pemerintah untuk mendorong transisi energi dan menetapkan target Net Zero Emission tahun 2060 terus ditingkatkan. Transisi energi ini juga menjadi komitmen pemerintah untuk memperluas akses terhadap teknologi yang terjangkau dan bersih sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi berkelanjutan dan lebih hijau.

Menurutnya, transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT) menjadi jalan keluar dalam menghadapi perubahan iklim. Hal ini selaras dengan potensi EBT Indonesia yang sangat melimpah dan cadangannya diperkirakan terbesar kedua di dunia.

“Upaya pengurangan emisi perlu dilakukan sekarang juga. Transisi energi menjadi satu-satunya jalan keluar untuk memastikan masa depan kita dan penerus bangsa,” tegas Nezar.

Dalam kesempatan yang sama, Jisman menyampaikan bahwa Pemerintah telah menetapkan beberapa program pengembangan EBT jangka panjang sektor ketenagalistrikan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang akan mendorong peningkatkan bauran EBT dari sumber energi surya, hidro, angin, dan panas bumi.

Namun, menurutnya, upaya tersebut dihadapkan dengan tantangan lokasi potensi EBT yang pada umumnya jauh dari lokasi pusat permintaan listrik. Karena itulah, diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi mismatch tersebut.

”Kita memerlukan penguatan infrastruktur transmisi tenaga listrik untuk mengevakuasi energi listrik dari potensinya menuju ke pusat beban. Oleh karena itu Indonesia berencana untuk mengembangkan super grid guna meningkatkan konektivitas dan mengoptimalkan potensi EBT di lima pulau utama yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Bali,” papar Jisman.

Sementara Darmawan kembali menegaskan komitmen PLN dalam mendukung pemerintah mempercepat transisi energi. Untuk itu, PLN telah merancang Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang akan mengatasi tantangan tersebut.

Melalui ARED, PLN akan mengembangkan green enabling transmission line dan smart grid yang mampu menyuplai listrik dari sumber EBT yang terpisah dan terisolir menuju pusat permintaan listrik. ARED juga mampu meningkatkan kapasitas dan keandalan sistem PLN untuk mengalirkan listrik dari sumber EBT yang karakternya intermitensi atau fluktuatif seiring perubahan cuaca.

”Ini adalah tantangan global, kita harus mengatasinya dengan cara yang terpadu. Komunitas global harus bersatu untuk mengatasi hal ini, peristiwa seperti Enlit Asia 2023 memberikan kita rasa bangga, keyakinan, bahwa dengan komunitas global yang bersatu kita dapat terus bergerak maju,” ujar Darmawan.

Sebelumnya, Richard menjelaskan bahwa Enlit Asia 2023 tidak hanya sekedar acara energi di tingkat regional. Acara ini merupakan tempat berkumpulnya para pelaku industri energi dan kelistrikan dalam satu wadah dan mencari solusi inovatif bersama dalam rangka mendorong transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission.

Menurutnya, Enlit Asia 2023 memberikan kesempatan bagi para ekshibitor dan pengunjung untuk melakukan networking dan membahas isu-isu terbaru terkait energi. Ada lebih dari 200 pembicara yang terlibat dalam rangkaian acara. Setidaknya lebih dari 12.000 pengunjung akan hadir dalam tiga hari pameran Enlit Asia 2023.

“Kami berharap acara yang berlangsung pada 14 hingga 15 November 2023 di ICE BSD ini dapat menjadi momen untuk menyatukan suara antar pemangku kepentingan sehingga target transisi energi dan Net Zero Emission dapat dikejar,” ucap Richard.