Di Kuartal III, Produksi Batu bara BHP Turun Tipis
Jakarta,TAMBANG,- BHP merilis kinerja kuartal II tahun ini dari beberapa komoditi. Produksi tembaga naik 9% dibanding kurtal 3 tahun lalu. Ini ditopang oleh -throughput konsentrat yang kuat dari tambang Escondida dan rekor produksi anoda kuartalan di Olympic Dam. WAIO terus menunjukkan kinerja yang kuat, dengan produksi naik 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kami berhasil mengatasi kendala curah hujan dan tenaga kerja yang cukup besar di aset batu bara kami dengan produksi hanya turun sedikit dari tahun ke tahun. Panduan produksi dan biaya unit setahun penuh kami tidak berubah,”terang Chief Executive Officer BHP, Mike Henry.
Dijelaskan bahwa produksi batu bara di kuartal III turun karena faktor cuaca dimana sepanjang periode ini curah hujannya cukup tinggi. Faktor lainnya adalah kekurangan tenaga kerja. Untuk hal ini, perusahaan kemudian menemukan solusi lewat peningkatan investasi dan penambahan armada armada truk angkut otonom yang berkelanjutan di Goonyella.
Selain itu, diinformasikan juga bahwa kegiatan pemeliharaan yang diselesaikan pada kuartal ini termasuk pemindahan longwall yang direncanakan di Broadmeadow dan dimulainya pemeliharaan pabrik pencucian di Goonyella di September.
Untuk komoditi bijih besi ada peningkatan dari tambang South Flank dan proyek potash Jansen yang berjalan dengan baik, dengan pekerjaan yang sedang berlangsung untuk memajukan produksi pertama dari Jansen Tahap 1 dan mempercepat Jansen Tahap 2.
Selama kuartal ketiga ini, BHP mencapai kesepakatan baru untuk memasok fasilitas pelabuhan WAIO dengan listrik yang bersumber dari energi terbarukan. Ini diharapkan dapat mengurangi separuh emisi GRK dari listrik yang digunakan. BHP juga telah menandatangani MoU dengan Tata Steel India untuk berkolaborasi dalam pembuatan baja dengan emisi GRK yang lebih rendah dan mengumumkan kemitraan dengan Pan Pacific Copper untuk mengurangi emisi GRK dari transportasi laut.
“Saat ini kami mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengurangi emisi GRK dari operasi kami dan mendukung dekarbonisasi pemasok dan pelanggan kami,”lanjutnya.
Perusahaan juga memperkirakan ketidakpastian makro-ekonomi global dalam jangka pendek akan terus mempengaruhi rantai pasokan, biaya energi, pasar tenaga kerja dan ketersediaan peralatan dan material. BHP tetap berada di posisi yang baik, dengan portofolio dan neraca untuk menghadapi tantangan eksternal dan strategi yang diposisikan untuk mendapatkan keuntungan dari mega-tren global dekarbonisasi dan elektrifikasi.
“Kami telah memulai tahun keuangan baru dengan kuat, mencapai kinerja operasi yang aman dan andal. Kuartal pertama mencakup pemeliharaan besar terencana yang signifikan di Western Australia Iron Ore (WAIO), BHP Mitsubishi Alliance (BMA), dan Olympic Dam”pungkas Mike.