Diresmikan Serentak, 29 Penyalur BBM Satu Harga •

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, bersama Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, secara simbolis melakukan pengisian BBM perdana ke sepeda motor usai meresmikan penyalur BBM Satu Harga di Natuna, Kamis (24/8).

Jakarta, – Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) dengan harga terjangkau. Terutama bagi mereka yang bermukim di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Kemarin, Kamis (24/8), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama badan usaha penugasan secara serentak meresmikan 29 penyalur BBM Satu Harga yang dipusatkan di empat lokasi, yakni Natuna, Kepulauan Riau, Bengkulu Selatan (Bengkulu), Sumba Barat Daya (Nusa Tenggara Timur), dan Jayapura (Papua). Peresmian ini menjadi kado indah kemerdekaan bagi masyarakat yang mendiami wilayah 3T.

“Masih dalam semangat Hari Kemerdekaan Indonesia, melalui program BBM Satu Harga diharapkan daerah di luar Jawa dapat menikmati BBM yang harganya sama dengan di Pulau Jawa. Sehingga, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud, dan juga memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah,” ujar Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, ketika meresmikan BBM Satu Harga di Natuna.

Program BBM Satu Harga telah dilaksanakan sejak tahun 2017. Ditargetkan pada tahun 2024 berhasil dibangun 583 penyalur BBM Satu Harga.

Hingga Agustus 2023, telah terbangun 461 penyalur. Dengan perincian: Sumatera 70 penyalur, Kalimantan 101 penyalur, Jawa dan Madura 3 penyalur, Bali 2 penyalur, Sulawesi 48 penyalur, Nusa Tenggara 80 penyalur, serta Maluku dan Papua 157 penyalur.

“Untuk tahun 2023, ditargetkan terbangun 89 penyalur dan hingga bulan Agustus berhasil dibangun sebanyak 38 penyalur BBM Satu Harga,” ungkap Erika.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengatakan amanah penyaluran BBM Satu Harga adalah bentuk kontribusi Pertamina dalam menyediakan energi hingga pelosok negeri, atau masuk ke dalam komitmen availability, accessibility, affordability, acceptability, serta sustainability.

“Penyediaan BBM Satu Harga adalah bentuk kemerdekaan energi serta energi berkeadilan bagi saudara kita diwilayah 3T. Pertamina Patra Niaga sendiri bangga menyalurkan energi hingga wilayah 3T, yang dibeberapa tempat bahkan memerlukan berbagai moda transportasi baik darat, air, dan udara sebelum BBM bisa dinikmati Masyarakat,” ujar Riva.

Acara peresmian BBM Satu Harga di Natuna dipusatkan di  SPBU 16297033 di Kecamatan Bunguran Utara. Peresmian ini mewakili 7 penyalur BBM Satu Harga di  Bunguran Utara (Natuna), Tulin Onsoi (Nunukan), Krayan Barat (Nunukan), Embaloh Hulu (Kapuas Hulu), Jelai Hulu (Ketapang), Montallat (Barito Utara), Kapuas Kuala (Kapuas).

Sementara peresmian di Bengkulu dipusatkan di SPBU  2638516 di Kecamatan Ulu Manna. Mewakili 4 SPBU di Ulu Manna (Bengkulu Selatan), Anggrek (Gorontalo Utara), Kepulauan Sangkarrang (Makassar) dan Walea Besar (Tojo Una Una).

Di Sumba dipusatkan di SPBU  5687211 di Kecamatan Wewewa Selatan. Peresmian ini mewakili 8 penyalur di Nanga Panda (Ende), Wewewa Selatan (Sumba Barat Daya), Kakuluk Mesak (Belu), Kilo (Dompu), Sekongkang (Sumbawa Barat), Solor Barat (Flores Timur), dan Amarasi Barat (Kupang), serta Amanuban Timur (Timor Tengah Selatan).

Sedangkan di Papua, peresmiannya dipusatkan di Terminal BBM Pertamina Jayapura. Ini mewakili 10 penyalur di Amberbaken (Tambrauw), Bikar (Tambrauw), Iwur (Pengunungan Bintang), Windesi (Teluk Wondam), Ekadide (Painiai), Kuari (Tolikara), Homeyo (Intan Jaya), Demba (Warope), Aifat Timur Tengah (Maybrat), Embetpem (Nduga).