Dirjen Migas Targetkan PNBP 2023 Sebesar Rp 131,2 Triliun

Jakarta, TAMBANG – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji menargetkan Penadapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2023 sebesar Rp 131,2 triliun. Angka tersebut jika Indonesia Crude Price (ICP) dipatok USD 90 per barrel.

“Target penerimaan negara terutama PNBP SDA Migas tahun 2023 ditetapkan Rp 131,2 triliun dengan perkiraan nilai ICP sekitar USD 90 per barrel,” jelas Tutuka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (14/2).

Kalau dibandingkan dengan target tahun lalu, angka ini menurun. Pada tahun 2022, target PNBP migas mencapai Rp139,1 triliun sementara realisasinya mencapai Rp148,7 triliun atau naik sebesar 106,90%.

Dalam RDP ini Tutuka juga menyampaikan bahwa target PNBP sektor badan layanan umum balai besar pengujian minyak dan gas bumi (Lemigas) pada tahun 2023 mencapai Rp 150 miliar.

“Sementara target PNBP BLU Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas pada 2023 ditetapkan 150 miliar,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Tutuka menjelaskan bahwa target penyaluran minyak tanah sebesar 0,5 juta kilo liter (Kl), solar 17 juta Kl dan LPG sebesar 8 juta metrik ton. Di tahun ini juga pihaknya akan memberikan sekitar 20 ribu paket konverter kit nelayan dan 30 ribu konverter kit petani di 13 Provinsi.

Ditjen migas juga akan mengkonversi BBM ke BBG untuk nelayan sebesar 20 ribu paket yang tersebar di 14 provinsi. “Selanjutnya konversi BBM ke BBG untuk nelayan TA 2023 direncanakan 20.000 paket untuk 14 provinsi, yakni Aceh, Sumut, Riau, Kepri, Sumsel, Kep Babel, Kalteng, Kalbar, Kaltara, Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, dan Sultra,” ujar dia.

“Konversi BBM ke BBG untuk petani direncanakan sebesar 30.000 paket di 14 provinsi, yaitu Aceh, Sumut, Riau, Sumsel, Kep Babel, Kalteng, Kalbar, Kaltara, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Sulsel dan Sultra,” pungkasnya.