Dukung Bisnis Berkelanjutan, PHE Berkomitmen Bangun Budaya K3 • Petrominer

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di lingkungan kerja sudah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh industri hulu migas.
Jakarta, Petrominer – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus berkomitmen dalam membangun budaya Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di lingkungan kerja. Sebagai wujud komitmen tersebut, Subholding Upstream Pertamina ini menggelar Bulan K3 yang tahun ini mengusung tema Wujudkan Perwira Pertamina yang Unggul dan Berketerampilan Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) untuk Mendukung Bisnis Perusahaan yang Berkelanjutan.
Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, mengatakan penerapan K3 sudah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh industri hulu migas.
“Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi prioritas kita, sehingga HSSE sudah menjadi budaya melekat pada pribadi masing-masing pekerja. Hal itu dilakukan demi menjaga keberlanjutan dalam bisnis sektor hulu migas,” ujar Chalid, Minggu (16/2).
Menurutnya, Bulan K3 menjadi momentum untuk merefleksikan kembali komitmen Subholding Upstream terhadap aspek K3. Perayaan Bulan K3 di lingkup Subholding Upstream diisi serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan ketangkasan para karyawan. Kegiatan ini berlangsung dari 3 Februari hingga 20 Februari 2025.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mampu meningkatkan kepedulian, kesadaran dan pengetahuan pekerja dan mitra kerja Subholding Upstream terhadap K3. Selain untuk meningkatkan hubungan silaturahmi Subholding Upstream dengan tim Regional dan Anak Perusahaan (Elnusa, PDSI dan PT Badak NGL) khususnya kepedulian dan peningkatan nilai, aspek dan budaya HSSE.
Hal senada juga disampaikan VP HSSE PHE, Gelar Winayawidhi Suganda. Dia pun menegaskan bahwa Bulan K3 2025 merupakan momen refleksi untuk mengevaluasi kesiapan aspek HSSE oleh seluruh level organisasi dalam menghadapi tantangan dan memenuhi target bisnis tahun 2025.
“Perencanaan dan eksekusi Major Physical Project dan kegiatan operasi rutin harus excellent dan jangan mengabaikan risiko aspek HSSE. Mari kita tingkatkan pengetahuan dan ketrampilan HSSE dengan cara berpartisipasi aktif di dalam kegiatan-kegiatan bulan K3, guna mendukung bisnis perusahaan yang berkelanjutan,” ujar Gelar Winayawidhi.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa PHE juga terus meningkatkan performa aspek Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan serta Lindung Lingkungan (K3LL) atau HSSE. Pada 2024 lalu, PHE berhasil menorehkan angka indikator keselamatan kerja atau Total Recordable Incident Rate (TRIR) sebesar 0,09.
Angka ini lebih rendah dibandingkan realisasi TRIR tahun 2023 yang mencapai 0,14. TRIR digunakan untuk mengukur kinerja keselamatan kerja perusahaan selama satu tahun. Semakin rendah angka TRIR, artinya kinerja keselamatan kerja perusahaan semakin baik.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.
“PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance,” ujar Gelar Winayawidhi.