Ekspansi ke Mineral, KPP Garap Tambang Nikel dan Emas Akhir Tahun Ini

Tambang nikel di Sta. Cruz, Zambales, Filipina. Sumber: Manila Bulletin

Jakarta, Berita – PT Kalimantan Prima Persada (KPP) melakukan ekspansi bisnis ke tambang nikel dan emas yang akan beroperasi pada akhir tahun ini. Hal tersebut diungkapkan Direktur Perencanaan ESG KPP, Tutut Rahendro.

“Kita kebetulan sudah ada tambangnya yang kita garap di bulan November di Sumbawa dan ini sudah mulai berjalan rencananya di daerah Konawe untuk nikel,” ujar dia di Jakarta, Selasa (4/7).

Kedua proyek yang dimaksud adalah PT Sumbawa Jutaraya untuk proyek emas dan PT Stargate Pasific Resource yang berada di Sulawesi Tenggara untuk proyek nikel.

“Hal ini dilakukan karena KPP Mining melihat adanya peluang bisnis yang besar dalam penambangan mineral,” ungkap dia.

KPP adalah anak perusahaan dari PT Pamapersada Nusantara (PAMA) yang juga bergerak di bidang kontraktor tambang. Sejauh ini, KPP Mining memiliki 9 mining projects, 1 hauling projects, dan 1 port projects yang tersebar di berbagai wilayah yang kebanyakan tambang batu bara.

“KPP Mining terus mengembangkan usaha, salah satunya dengan melakukan diversifikasi bisnis di ranah mineral,” ujar dia.

Adapun mitra bisnis KPP Mining di antaranya PT Marth Naha Kramo, PT Hasnur Jaya Utama, PT Bhumi Rantau Energy, PT Antang Gunung Meratus, PT Mitrabara Adiperdana, PT Tawabu Mineral Resources, PT Anugerah Lumbung Energi, PT Indexim Coalindo, PT Priamanaya Energi, PT Asmin Bara Bronang, PT Sumbawa Jutaraya, dan PT Stargate Pasific Resource.

Di tahun 2023 ini, KPP Mining memiliki target produksi mencapai 179 juta BCM dari setiap komoditi. Target ini menjadi semangat KPP Mining untuk terus mengoptimalkan produksi yang ada demi mencapai Top 3 perusahaan jasa pertambangan di Indonesia.

“Di samping berupaya mengoptimalkan hasil produksi, KPP Mining juga tidak meninggalkan konsentrasi perusahaan pada investasi berkelanjutan di bidang Environmental, Social dan Governance (ESG),” ucapnya.

Salah satu ikhtiar dalam mencapai ESG itu, KPP menggunakan fasilitas produksi yang ramah lingkungan seperti dengan memakai Excavator Hybrid Komatsu HB365-1. Pembelian alat berat rendah emisi ini dilakukan dengan induk Usaha, PT United Tractors, Tbk Selasa (4/7).

“Isu global terkait dengan sustainable energy telah mendorong KPP untuk terus berkontribusi dalam bisnis pertambangan dan memiliki komitmen untuk mereduce penggunaan energi fosil terutama dari fuel. Itu dengan menggunakan energi baru dan terbarukan, salah satunya alat yang sedang kita lakukan serah terima yaitu Excavator Komatsu 365-1,” ungkap Presiden Direktur KPP, Rapinis Mutiara.