Energy Storage Pacu Transisi menuju Net-Zero Emission •
Energy storage muncul sebagai pengubah permainan (game changer), yang mengubah cara berbagai sektor dalam memanfaatkan energi terbarukan.
Jakarta, – Dalam upaya mencapai net zero emission (NZE), teknologi energy storage (penyimpanan energi) muncul sebagai pengubah permainan (game changer). Kehadiran teknologi canggih ini pun telah mengubah cara berbagai sektor dalam memanfaatkan energi terbarukan.
Perusahaan data dan analitik, GlobalData, menyebutkan terobosan terbaru, mulai dari baterai natrium-ion yang memangkas biaya dan meningkatkan keselamatan hingga solusi pengisian daya sangat cepat (ultra fast) bagi kendaraan listrik, telah membentuk kembali manajemen energi di seluruh sektor otomotif, kedirgantaraan, perumahan, dan komersial & industri.
“Teknologi penyimpanan energi muncul sebagai landasan bagi peralihan global ke energi terbarukan, serta mampu mengatasi tantangan kritis intermittensi dan stabilitas jaringan,” ungkap Manajer Proyek Teknologi Disruptif GlobalData, Saurabh Daga, Rabu (23/10).
Menurut Daga, solusi canggih seperti baterai solid-state dan alternatif natrium-ion tidak hanya melengkapi sistem litium-ion tradisional tetapi juga mendorong peningkatan signifikan dalam keselamatan, siklus hidup, dan efisiensi biaya. Seiring industri dari otomotif hingga kedirgantaraan mengadopsi inovasi ini, potensi untuk secara signifikan mengurangi biaya energi dan memangkas emisi gas rumah kaca pun menjadi kenyataan nyata.
Laporan Radar Inovasi terbaru dari GlobalData, yang berjudul “Energy Storage: The Key to Unlocking a Sustainable Future,” menyoroti kemajuan khusus sektor dan inovasi strategis dalam penyimpanan energi. Laporan tersebut juga menunjukkan potensi pernyimpanan energi untuk membentuk kembali industri seperti otomotif, kedirgantaraan, dan manajemen energi perumahan.
Di sektor otomotif, kemitraan anak perusahaan Volkswagen, yakni PowerCo, dengan QuantumScape telah menghasilkan prototipe baterai solid-state. Baterai terbaru ini dapat memperluas jangkauan kendaraan listrik hingga 500.000 kilometer, menetapkan standar baru untuk daya tahan dan efisiensi pengisian daya.
Di sektor kedirgantaraan, GM Defense, anak perusahaan General Motors, telah mengembangkan sistem penyimpanan energi berbasis platform Ultium EV untuk penggunaan militer. Sistem ini mendukung beberapa motor dan konfigurasi yang dapat disesuaikan, sehingga mampu mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dan risiko rantai pasokan dengan desainnya yang tidak bergantung pada bahan kimia.
Di sektor perumahan, kolaborasi Eaton dengan Tesla telah mengintegrasikan sistem Powerwall dengan manajemen beban canggih untuk menyediakan penggunaan energi yang dioptimalkan dan kemampuan cadangan bagi pemilik rumah selama terjadi pemadaman listrik.
Di sektor komersial & industri, baterai aliran Vanadium Delectrik menyediakan solusi penyimpanan yang dapat diskalakan dan berdurasi panjang untuk proyek energi terbarukan berskala utilitas. Teknologi ini juga mengklaim dapat mengurangi biaya hingga 25 persen dibandingkan solusi litium-ion tradisional.
“Penyimpanan energi merupakan inti dari revolusi energi berkelanjutan, dengan potensi untuk mengubah cara kita menyimpan, mengelola, dan menggunakan daya terbarukan. Keberhasilan akan bergantung pada penskalaan teknologi ini untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dan mendorong kolaborasi lintas industri yang mempercepat penerapannya,” ujar Daga menyimpulkan.