ESDM Gelar Pertemuan KTT se-Indonesia, Deklarasikan Komitmen Praktik Pertambangan yang Baik
Bandung, TAMBANG – Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menggelar pertemuan Teknis Tahunan Kepala Teknik Tambang (KTT) se-Indonesia di Aula Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi Mineral dan Batubara, Bandung, Kamis (10/11).
Salah satu kegiatannya adalah deklarasi komitmen bersama pengelolaan kaidah teknik pertambangan yang baik oleh Kepala Teknik Tambang seluruh Indonesia tahun 2022. Maklumat tersebut ditandatangani oleh perwakilan KTT.
“Di tengah proses adaptasi di masa pandemi Covid-19, disrupsi teknologi, tuntutan penerapan Environmental Social and Governance (ESG) dan komitmen Paris Agreement, serta seiring dengan membaiknya harga berbagai komoditas pertambangan, Ditjen Minerba terus mendorong implementasi Kaidah Pertambangan yang Baik. Baik oleh para badan usaha pertambangan maupun usaha jasa pertambangan,” ujar Plh Dirjen Minerba, Idris Froyoto Sihite.
Menurut Idris, hal ini dilakukan agar kegiatan pertambangan mineral dan batubara di Indonesia dapat terus memberikan kontribusi yang optimal.
“Berarti secara berkelanjutan, tetap memperhatikan aspek keteknikan dan lingkungan,” imbuhnya.
Plh Dirjen Minerba, Idris Froyoto Sihite.
Idris kemudian menyatakan dalam pertemuan ini juga dilakukan evaluasi atas kinerja semua perusahaan tambang melalui laporan KTT. Dari catatan tersebut nantinya ESDM akan mengukur tingkat kepatuhan perusahaan.
“Sesuai amanah UU 3 tahun 2020, evaluasi atas kinerja seluruh perusahaan, kapasitasnya adalah melalui laporan KTT. Dari evaluasi ini kita akan mengukur bagaimana tingkat kepatuhan mereka dalam mengimplementasikan tata kelola pertambangan yang baik,” bebernya.
Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba, Sunindyo Suryo Herdadi menyampaikan, deklarasi ini sebagai pengaplikasian Permen ESDM 26 tahun 2018 untuk meningkatkan aspek keselamatan pertambangan, aspek konservasi dan lingkungan. Menurutnya KTT merupakan ujung tombak dari kegiatan pertambangan.
“Mereka dihimbau untuk membudayakan semua parameter yang harus dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Selama mereka membudayakan hal tersebut, insyaallah kekhawatiran mengenai faktor-faktor kecelakaan Tambang, recovery penambangan yang baik sampai tambang itu berkelanjutan dan manfaat itu bisa terwujud,” jelas Sunindyo.
Sunindyo yang juga Kepala Inspektur KTT ini memimpin deklarasi tersebut. Adapun isi dari deklarasi ini memuat 4 poin, yaitu:
1. Memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik pada kegiatan operasional pertambangan sesuai dengan peraturan perundangan
2. Menyusun dan melaksanakan program penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik, yang bersifat strategis, promotif, dan implementatif, dengan melibatkan manajemen tertinggi dan seluruh unsur pekerja tambang
3. Meninjau dan mengevaluasi secara mandiri kondisi penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik saat ini pada perusahaan masing-masing dan melakukan perbaikan berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi tersebut, serta menyiapkan langkah antisipasi terhadap tantangan operasional ke depan, dengan memperhatikan perubahan yang terjadi di dalam dan di luar perusahaan
4. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik.
KTT PT Insani Bara Perkasa, Agus Wiramsya Oscar mengapresiasi perhelatan akbar ini. Menurutnya kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan, tapi juga menjadi ajang silaturahmi.
“Ini luar biasa. Kita selalu mengupgrade tidak hanya pengetahuan tapi aturan dan turunannya, poin kedua silaturahmi serta share masalah dan solusinya,” jelas Oscar.
Kendati begitu, ada sejumlah catatan yang menurutnya penting diperhatikan yaitu tidak semua solusi bisa diterapkan kepada perusahaan tambang. Menurutnya tiap perusahaan tambang memiliki karakter tersendiri.
“Kita mendengar apa yang menjadi arahan, apa yang menjadi solusi, tapi tidak semua persoalan atau solusi diterapkan di semua tambang. Karena tambang itu punya karakter sendiri-sendiri. Apakah itu batu bara atau mineral, paparnya.
“Bagaimanapun industri ini harus berkembang dan harus berkelanjutan. Ini yang harus kita jaga. Sustainability. Kedepannya bagaimana menerapkan good mining practices pruden di lapangan,” imbuhnya.
Hal serupa disampaikan KTT PT Berau Coal, Feri Indrayana. Kata dia ajang ini menjadi pengingat bagi insan tambang khususnya yang ada di lapangan.
“Ini merupakan bekal bagi KTT untuk lebih baik dalam kinerja di lapangan sebagai pimpinan tertinggi operasional, guna mewujudkan good mining practices di lapangan, ujar Feri.
Dia berharap, pagelaran ini rutin dilaksanakan karena cukup efektif dalam menjembatani segala persoalan yang terjadi di site baik dari segi teknis, konservasi, keselamatan pertambangan maupun perlindungan.
“Harapannya kegiatan ini terus berlanjut karena ini menjadi bekal bagi kami juga sebagai ajang silaturahmi kepada pembina dan juga kepada rekan-rekan sesama KTT untuk saling berbagi,” pungkasnya.