Forum Kapnas III Tuai Sukses, Ini Alasannya •

Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Forum Kapasitas Nasional, Erwin Suryadi.

Jakarta, – Puncak acara dari rangkaian kegiatan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 baru saja berakhir berakhir. Gelaran ini kembali menunjukkan kontribusi signifikan industri hulu minyak dan gas bumi (migas) sebagai pendorong roda perekonomian nasional.

Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Forum Kapasitas Nasional, Erwin Suryadi, menyatakan penyelenggaraan Forum Kapnas di Jakarta Convention Center menjadi potret peran industri hulu migas sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Ini juga membuktikan bahwa industri hulu migas masih menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.

SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menyelenggarakan Forum Kapnas III di Jakarta pada 23-24 November 2023. Event ini menjadi puncak kegiatan yang sudah diadakan di lima area kerja SKK Migas, yakni Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara (Jabanusa); Papua dan Maluku (Pamalu); Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Sumatera Bagian Utara (Sumbagut); dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Meski sudah tiga tahun berturut-turut diselenggarakan dengan hasil yang menuai pujian. Namun masih belum bisa dipastikan gelaran ini di tahun depan. Kepastian penyelenggaraan Forum Kapnas berikutnya masih menunggu keputusan dari rapat pimpinan SKK Migas.

“Belum diputuskan, masih tunggu rapat pimpinan SKK Migas,” ungkap Erwin saat bertemu dengan beberapa jurnalis, Rabu (6/12).

Menurutnya, penyelenggaraan Forum Kapnas sejalan dengan Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0, yang mencakup tiga target besar pada tahun 2030, yakni produksi minyak 1 juta barrel serta gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari, meningkatkan multiplier effect industri hulu migas terhadap sektor lain, serta terjaganya kelestarian atau keberlanjutan lingkungan.

Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2021, Forum Kapnas memang dirancang untuk memperkuat kapabilitas industri hulu migas dalam negeri. Upaya ini melibatkan perusahaan operator, pabrikan, penyedia barang dan jasa (vendor), UMKM, serta industri kreatif sebagai pendukungnya.

“Dalam tahun ketiga ini, pengembangan kapasitas diperluas dengan melibatkan lebih banyak pihak, seperti akademisi, pemerintah daerah, lembaga pendidikan vokasi, dan lembaga sertifikasi,” jelas Erwin.

Terbesar di Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Koordinator Komite Tim Kerja Forum Kapnas III Tahun 2023, Fery Sarjana, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Forum Kapnas ini menjadi puncak kolaborasi para pemangku kepentingan industri hulu migas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Mengangkat tema ‘Pengembangan Integrasi Kapabilitas Dalam Negeri dalam rangka Peningkatan Kapasitas Nasional’, forum ini dihadiri lebih dari 14 ribu peserta. Forum Kapnas III 2023 ini menjadi pameran rantai suplai migas terbesar di Indonesia. Pasalnya, diikuti 34 booth KKKS, 30 booth UMKM unggulan dan industri kreatif, serta 60 booth perusahaan penyedia barang/jasa, dan 12 asosiasi industri/asosiasi usaha (termasuk Himbara).

“Forum ini bukan hanya sekadar etalase prestasi industri hulu migas, tetapi juga menjadi wadah bagi kerja sama strategis, pertukaran gagasan, pengetahuan baru dan peluang bisnis di antara para stakeholder,” ujar Fery yang saat ini bekerja di Petronas Carigali.

Selama dua hari pelaksanaan Forum Kapnas di Jakarta, semua pemangku kepentingan, terutama pembicara yang hadir mewakili pemerintah, mendukung penuh pembinaan perusahaan dan sumber daya manusia dalam negeri. Tentunya, ini sejalan dengan apa yang diimplementasikan Forum Kapnas.

Tidak hanya itu, ada delapan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani. MoU tersebut melibatkan SKK Migas, KKKS, perusahaan dalam negeri, termasuk pabrikan, serta lembaga perbankan dalam kerja sama dan bisnis di ekosistem hulu migas. Sementara total nilai kontrak antar perusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapnas kali ini mencapai Rp 20,2 triliun.

“Ini menunjukkan kontribusi signifikan industri hulu migas sebagai pendorong roda perekonomian nasional,” paparnya.

Lebih lanjut, Fery juga menegaskan bahwa bersama SKK Migas, KKKS juga akan terus memperkuat peran pelaku usaha dalam negeri di industri hulu migas nasional. Salah satunya, ikut mengembangkan pelaku UMKM di berbagai daerah. Ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat kapasitas pelaku usaha penunjang industri hulu migas, dan juga sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya luar.

“SKK Migas dan KKKS memang memiliki persepsi yang sama bahwa penguatan kapasitas itu harus dilakukan di setiap level. Di tingkat akar rumput, salah satu bentuknya adalah dengan memperkuat UMKM,” tegasnya.