Gandeng ABB, PLN Jual Alat Pengisian Daya Kendaraan Listrik •
Petugas Haleyora Power melakukan uji coba pengisian daya kendaraan listrik menggunakan home charging di rumah pelanggan.
Jakarta, – PT PLN (Persero), melalui anak perusahaannya PT Haleyora Power, bekerja sama dengan PT ABB Sakti Industri (ABB) dalam memperkuat jaringan pengisian daya kendaraan listrik. Kedua perusahaan pun sepakat untuk mengembangkan penyediaan dan penjualan produk layanan alat pengisi daya kendaraan listrik.
Plt Direktur Utama Haleyora Power, Isral, mengatakan Pemerintah menargetkan 2,1 juta motor listrik dan 20 ribu kendaraan listrik akan beroperasi pada tahun 2025. Peningkatan jumlah kendaraan listrik tersebut harus diikuti dengan infrastruktur pendukung.
“Kerja sama Haleyora Power dengan ABB dinilai menjadi pondasi penting dalam mewujudkan target tersebut,” ungkap Isral usai penandatangan MoU antara PLN Haleyora Power dan ABB, Rabu (3/8).
Dia menjelaskan, kerja sama dengan ABB meliputi pengembangan produk layanan alat pengisi daya kendaraan listrik melalui kajian komprehensif. Di antaranya manajemen produk, upskilling dan training, distribusi produk, service center, after sales, serta penyiapan supply chain produk.
“Penandatanganan MoU ini sebagai langkah penting dalam kolaborasi yang lebih kuat antara Haleyora Power dan ABB Indonesia untuk pengembangan infrastruktur pengisi daya kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini juga menekankan komitmen kami terhadap pemerintah dalam mendukung program Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060,” ucap Irsal.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan seluruh entitas PLN siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk bisa mengembangkan ekosistem EV, salah satunya yang dilakukan dengan ABB. Kolaborasi ini bertujuan untuk menggabungkan jaringan yang dimiliki PLN Grup dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki ABB.
Sementara Presiden Direktur & Country Holding Officer ABB, Gerard Chan, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Haleyora Power sekaligus menegaskan komitmen ABB untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
“MoU ini menekankan komitmen ABB terhadap pemerintah Indonesia dalam mendukung percepatan program nasional kendaraan listrik di tanah air. Sinergi ini tentunya akan membantu perwujudan e-mobility yang tidak hanya cerdas, namun juga andal dan bebas emisi untuk seluruh masyarakat Indonesia,” kata Gerard.