Garap Panas Bumi di Kotamobagu, PGE Ajak Chevron dan Mubadala Energy •

PGE, Chevron New Energies International (Chevron) dan Mubadala Energy menandatangani Joint Study Agreement (JSA) untuk mengeksplorasi potensi panas bumi di Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Washington DC, – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mengajak Chevron New Energies International (Chevron) dan Mubadala Energy untuk melakukan Joint Study Agreement (JSA) guna mengeksplorasi potensi panas bumi di Kotamobagu, Sulawesi Utara. Ketiga perusahaan bakal memanfaatkan kekuatan dan pengalaman masing-masing untuk saling melengkapi dalam kerja sama tersebut.

Penandatanganan JSA dilaksanakan bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat, Senin (13/11). Disaksikan oleh Deputi Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi, Jodi Mahardi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan Country Manager Chevron Indonesia, Wahyu Budiarto.

Berdasarkan JSA tersebut, ketiga perusahaan akan memanfaatkan kekuatan dan pengalaman masing-masing untuk saling melengkapi. PGE sebagai penghasil dan pemegang kapasitas panas bumi terbesar di Indonesia bakal dipadu dengan kemampuan Chevron sebagai perusahaan energi multinasional yang berkomitmen untuk menyediakan energi yang handal dan ramah lingkungan, dan rekam jejak Mubadala Energy dalam menyediakan energi yang handal dan efisien dan komitmen untuk berperan aktif dalam transisi energi.

Perjanjian tersebut memberikan kerangka komprehensif untuk melakukan kajian bersama pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Kotamobagu. Ini selaras dengan pengumuman Pemerintah Indonesia baru-baru ini yang menargetkan penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 3,3 gigawatt (GW) sebelum akhir tahun 2030.

Listrik panas bumi yang diproduksi di Kotamobagu diyakini dapat menyediakan sumber energi ramah lingkungan untuk memasok pasar domestik. Pengembangan potensi panas bumi ini juga berpotensi menjadi pasokan listrik bagi produksi hidrogen atau amonia rendah karbon.

“JSA kita kali ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan yang saling melengkapi dari ketiga pihak dalam pengembangan panas bumi di Kotamobagu,” ujar Direktur Utama PGE, Julfi Hadi.

Sementara Country Manager Chevron Indonesia, Waktu Budiarto, mengatakan ini adalah kolaborasi Chevron yang kelima dengan Pertamina dan sangat antusias dengan bergabungnya Mubadala Energy di WKP Kotamobagu.

“Kami berharap dapat membawa keahlian teknis dan teknologi baru panas bumi ke dalam kemitraan ini dalam rangka mengeksplorasi sumber energi terbarukan untuk mendukung target transisi energi Indonesia,” tegas Wahyu.

Hal senada juga disampaikan Chief Executive Officer Mubadala Energy, Mansoor Mohamed Al Hamed.

“Kesempatan untuk mengeksplorasi proyek-proyek tersebut merupakan bagian dari komitmen Mubadala Energy untuk berperan aktif dalam transisi energi seiring dengan upaya kami untuk terus mendukung target Net Zero di Indonesia,” ujar Mansoor.

WKP Kotamobagu ditugaskan kepada PGE Kotamobagu sebagai anak perusahaan PGE berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 14.K/EK.01/MEM.E/2022, di mana WKP Kotamobagu merupakan kawasan yang mempunyai nilai entalpi tinggi dengan sistem hidrotermal vulkanik yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara dengan luas 18.530 Ha.