Hadapi Era Digital, Bantu Baby Boomers Bersahabat dengan Teknologi

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Di era digital seperti sekarang ini, banyak permasalahan yang dihadapi oleh generasi baby boomers. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa generasi yang dilahirkan dan tumbuh berdampingan dengan teknologi (generasi modern) memiliki variasi tujuan, keterampilan, inovasi yang tinggi, serta pengalaman yang lebih terhadap penggunaan media digital. Hal ini tentu berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi baby boomers adalah kelompok orang yang lahir di antara tahun 1946 hingga tahun 1964, di mana pada waktu tersebut terjadi ledakan kelahiran bayi. Karena generasi baby boomers merupakan generasi yang lahir sebelum adanya teknologi canggih, internet masih dianggap sebagai sesuatu yang baru.

Ilustrasi Generasi Baby Boomers. Sumber: pixabay.com

Perkembangan teknologi yang pesat melahirkan perspektif, tanggapan, dan ide yang berbeda pada tiap generasi dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan. Hingga kini, masih banyak generasi baby boomers yang gagap teknologi dan harus menghadapi kesenjangan digital. Generasi baby boomers memiliki motivasi yang berbeda dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Mereka cenderung hanya sekadar ingin memenuhi kebutuhan pribadinya, berusaha menyelesaikan pekerjaannya dengan cara tradisional, kurang menyukai hal yang praktis, dan kurang berinovasi. Penggunaan teknologi masih tergolong monoton, misalnya untuk memotret, menelpon, dan mengirim pesan saja. Selain itu, media digital sebagai sumber informasi yang up to date kurang dimanfaatkan secara optimal. Rendahnya literasi digital pada generasi baby boomers menyebabkan upaya pencarian informasi yang dilakukan oleh generasi baby boomers tidak berjalan efektif. Rendahnya pengetahuan dan keterampilan generasi baby boomers dalam menghadapi era digital, khususnya dalam menyaring informasi dapat membuat generasi tersebut mudah termakan informasi hoax. Permasalahan kesenjangan digital pada generasi baby boomers yang belum mampu menyesuaikan diri terhadap teknologi juga dapat menimbulkan perilaku kecemasan dan ketidakpastian sehingga mempengaruhi proses pencarian informasi. Dalam hal ini, generasi baby boomers harus menghadapi perolehan informasi yang tidak terduga (Information Encountering) yang dapat menimbulkan penyimpangan emosi jika tidak disertai dengan kesiapan dan literasi digital yang baik.

Permasalahan lainnya yaitu adanya proses penuaan alami yang menyebabkan perubahan interaksi generasi baby boomers terhadap teknologi, terutama perubahan ketajaman visual, gangguan pendengaran, keterbatasan mobilitas, serta masalah kognitif. Selain hal tersebut, kesenjangan digital juga dapat disebabkan oleh pendidikan, status sosial dan ekonomi, serta perbedaan karakteristik antar generasi, seperti efikasi diri terhadap teknologi dan kecemasan berlebihan dalam menggunakan media digital. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya self-eficacy pada generasi baby boomers. Padahal, generasi baby boomers memiliki kontribusi dan kebermanfaatan yang tinggi baik di bidang sosial, kebudayaan, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didistribusikan kepada masyarakat luas, namun hal tersebut terhalangi oleh keterbatasan penggunaan teknologi sehingga di era digital, mereka cenderung tertinggal.

Lalu, bagaimana generasi baby boomers mempelajari dan beradaptasi dengan teknologi? Terlepas dari berbagai keterbatasan dan tantangan yang menyertai generasi baby boomers dalam menghadapi era digital, masih ada motivasi dan dorongan dalam diri mereka untuk berupaya bersahabat dengan teknologi dan memandang sisi positif dari teknologi tersebut. Generasi baby boomers sangat menjunjung tinggi dedikasi, kontribusi, dan loyalitas. Oleh sebab itu, mereka pasti akan mempertimbangkan manfaat yang didapatkan jika mereka mampu menggunakan teknologi. Mereka juga memiliki potensi untuk beradaptasi dengan teknologi dengan tujuan untuk mempermudah kehidupannya. Generasi baby boomers tentu membutuhkan waktu, sarana yang tepat, serta uluran tangan generasi milenial. Generasi milenial harus mampu merangkul generasi baby boomers dalam upaya menyesuaikan diri dengan arus informasi dan kecanggihan teknologi. Generasi milenial dapat memberikan pendampingan dan edukasi kepada generasi baby boomers sehingga seiring berjalannya waktu, terjadi peningkatan literasi digital pada generasi baby boomers. Selain itu, inovasi media digital yang user friendly juga dapat bermanfaat bagi generasi baby boomers dalam mengenal teknologi. Apresiasi bagi generasi baby boomers yang mau belajar dan meningkatkan kompetensinya melalui media digital juga perlu ditingkatkan agar kepercayaan diri mereka dapat bertambah. Perspektif positif yang ada pada generasi baby boomers pasti akan berpengaruh pada keterbukaan dan pola penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Menjawab tantangan di era digital memang memerlukan sumber daya manusia yang adaptif serta transformatif. Namun hal ini tidaklah terbatas pada usia, semua usia memiliki kesempatan yang sama, tak terkecuali dengan generasi baby boomers.